Tingkat Kebahagiaan Anak Muda Aborigin Rendah
"Banyak anak muda dari suku Aborigin dan Torres Strait Island dibesarkan dengan spengalaman sejarah dipaksa dipisahkan dari orang tuanya, dipindahkan dari tanah kelahirannya dan rasisme dan pengalaman trauma antara generasi," uajr laporan tersebut.
Konsep trauma antargenerasi baru saja dianggap valid, atau terbukti, kata Dr Calma.
"Ini baru-baru mulai mendapatkan beberapa traksi, dan itu karena kami telah melihat para veteran dari Perang Vietnam. Beberapa dari mereka, tentara dan yang memberikan layanan selama perang, tidak terkena trauma. Tetapi memiliki perilaku seolah mereka memiliki trauma," tambah Dr Calma.
Pemberdayaan adalah 'kunci untuk mengubah'
CEO Mission Australia, Catherine Yeomans, mengatakan semua warga Australia memiliki "moral, kewajiban sosial dan ekonomi" untuk membantu mengakhiri kerugian yang dialami anak-anak muda Aborigin.
"Laporan ini menunjukkan kita sudah gagal, dengan terlalu banyak anak-anak muda Aborigin dan Torres Strait Island yang menjadi korban."
"Ini bukan cara yang berkelanjutan bagi kita sebagai sebuah bangsa dan bagi saya itu memecah belah masyrakat," katanya. "Kita perlu memikirkan kembali bagaimana kita menyampaikan program-program untuk memastikan bekerja sama dengan anak-anak muda Aborigin dan Torres Strait Island untuk mengatasi hambatan mereka, yang kadang terlihat tidak dapat teratasi, mengarah pada tingkat keputusasaan"
Dr Calma mengatakan kuncinya adalah memastikan bahwa program-program dukungan dibuat hanya jika telah berkonsultasi dengan masyarakat adat.
"Perubahan hanya akan terjadi jika Anda memberdayakan mereka yang paling terkena dampaknya untuk mengendalikan perubahan itu," katanya.
Lihat Artikelnya di Australia Plus