Tingkatkan TEFA di Pendidikan dengan Pelatihan Kultur Jaringan
"Salah satu indikasi keberhasilan dari pendidikan vokasi Kementan adalah output atau alumninya dapat diserap oleh Dunia Usaha atau Dunia Industri (DuDi). Untuk itu, kami menerapkan TEFA di mana model pembelajaran dalam suasana sesungguhnya (tempat kerja) dan bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan kewirausahaan peserta didik atau lulusan sesuai dengan kebutuhkan DuDi," katanya.
Maka, guna mendukung Tefa di SMK-PP Negeri Banjarbaru, manajemen sekolah kembali menggelar Pelatihan peningkatan kapasitas staff Tefa.
Pelatihan kali ini tentang Kultur Jaringan (Kuljar) selama 5 hari, terhitung sejak Selasa, (1/2/2022), bertempat di Laboratorium Kampus SMK-PP N Banjarbaru.
Pelatihan Kuljar selama lima hari ini diikuti sembilan orang peserta yang terdiri dari empat guru, satu tenaga lab. Kuljar, dan empat orang siswa SMK-PP N Banjarbaru.
“Pelatihan Kultur Jaringan ini dalam rangka peningkatan kapasitas staff Tefa SMK-PP Negeri Banjarbaru melalui teknologi yang ada di Kultur Jaringan,” ujar penanggung jawab pelatihan yang juga Pengelola Lab Kultur Jaringan SMK-PP N Banjarbaru Fofa Arofi.
Selain itu, kata dia, pelatihan Kultur Jaringan kali ini dikhususkan di bidang Somatik Embrio Program, yang dimulai dari persiapan, penggunaan alat, pembuatan stok, penanaman, sampai pada tahap aklimatisasi.
Pada pelatihan ini sendiri peserta mendapatkan materi, di antaranya pembuatan media (padat dan cair), sterilisasi media, pemilihan eksplan, sterilisasi eksplan, inisiasi/inokulasi eksplan, preparasi dan pengoperasian alat (bioreaktor dan shaker), subkultur (media padat dan cair), multiplikasi, dan perakaran.
Di kesempatan terpisah, Kepala SMK-PP N Banjarbaru Budi Santoso menyampaikan bahwa diperlukan pembinaan yang intensif dan maksimal.