Tiongkok Mulai Berpaling, Korut Dekati ASEAN
Hal itu diungkapkan salah seorang pejabat Korut Sok Chol-won saat diwawancarai CNN Rabu lalu (26/4). Dia adalah Direktur Institute of Human Rights di Academy of Social Sciences Korut, tapi diberi kewenangan untuk berbicara masalah apa pun saat diwawancara CNN.
’’Selama AS masih terus melakukan agresi yang agresif, kami tidak akan berhenti menguji coba misil dan nuklir,’’ ujarnya.
Namun, dia tidak mengungkapkan kapan pastinya Korut melakukan uji coba nuklirnya yang ke-6. Sebulan yang lalu, gambar satelit sudah menunjukkan bahwa Pyongyang siap menguji coba nuklir.
Informasi tersebut membuat AS kian agresif menekan Korut dan membuat situasi di Semenanjung Korea menegang. Namun, hingga hari ini, Korut belum meluncurkan senjata nuklir tersebut.
Sementara itu, AS menyatakan ingin membawa kembali Korut ke jalur dialog atas program senjata nuklirnya.
Alih-alih menyatakan bakal menyerang, Washington lebih memilih menambahkan sanksi ekonomi untuk menekan Pyongyang. AS meminta komunitas internasional untuk membantu menemukan solusi bagi program nuklir Korut.
Pernyataan tersebut keluar setelah Menteri Pertahanan Jim Mattis, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, dan Direktur Intelijen Nasional Dan Coats bertemu seluruh anggota senat Rabu lalu.
’’Presiden Donald Trump berencana untuk menekan Korut agar menghentikan program nuklir, misil balistik, dan pengembangannya dengan cara memperketat sanksi ekonomi dan melanjutkan langkah diplomatik dengan sekutu dan partner regional kami,’’ bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.