Tiroid Ganggu Kesuburan, Ini Alasannya
jpnn.com - Tiroid selama ini kerap menjadi penyebab masalah kesehatan bagi pria dan wanita. Namun, dibanding pria, kaum hawa lebih sering terkena masalah karena tiroid. Penyakit ini bisa terjadi selama dan sesudah kehamilan.
Studi terbaru menunjukkan, gangguang tiroid bisa menyebabkan masalah reproduksi bagi wanita. Para peneliti menemukan, sebanyak 2,3 persen wanita dengan masalah kesuburan memiliki tiroid yang terlalu aktif atau hipertiroidisme.
" Kelainan fungsi tiroid dapat memiliki efek buruk pada kesehatan reproduksi dan menghasilkan tingkat penurunan konsepsi, peningkatan risiko keguguran dan kehamilan yang merugikan dan hasil neonatal," kata penulis studi Amanda Jefferys, seperti dilansir laman Health, Minggu (15/2).
Seorang pakar di Amerika Serikat terkejut dengan temuan itu. “Selama lebih dari dua dekade, kami telah melihat hubungan yang kuat antara hipo dan hipertiroidisme dan infertilitas serta kehamilan yang merugikan dan hasil neonatal," kata Dr. Tomer Singer, ahli endokrinologi reproduksi di Lenox Hill Hospital di New York City.
Tiroid menghasilkan hormon yang memainkan peran kunci dalam pertumbuhan dan perkembangan. Menurut para peneliti Inggris, perubahan fungsi tiroid dapat memiliki efek besar pada fungsi reproduksi sebelum, selama dan setelah pembuahan.
Hypothyroidism (tiroid kurang aktif) memengaruhi sekitar 0,5 persen dari wanita usia reproduksi. Pada anak-anak dan remaja, kondisi ini berhubungan dengan keterlambatan dalam mencapai kematangan seksual.
Para peneliti juga mencatat, penyakit tiroid berhubungan dengan peningkatan risiko masalah selama kehamilan. Termasuk, keguguran, preeklamsia, pertumbuhan janin yang buruk, kelahiran prematur dan lahir mati. (fny/jpnn)