Tison: Dia Nantang, Kubacoki Aja
jpnn.com - MEDAN - Tison Sinukban (25) dan Darwan Ginting (38) tampaknya tak menyesali tindakan menghabisi nyawa Ketua IPK Patumbak, Frangky Tonni Simatupang (42).
Rasa dendam pelaku menjadi alasan bertindak sadis menghabisi korban di depan anak istrinya.
"Kami sakit hati sama dia, sepele dia sama kami. Jadi kami datang ke rumahnya mau menanya masalah tanah yang sudah kami beli dari dia. Tapi dia nantang, ya kami bacoki ajalah," kata Tison Sinukaban yang mengaku pernah dikencingi Frengky saat berada di lahan garapan Selambo beberapa tahun silam.
Ditanyai soal kabar adanya yang mengatur skenario pembunuhan Frengky Simatupang terkait perseteruan tanah dengan salah satu pengembang, dengan lantang Tison menjawab jika pembunuhan tersebut murni lantaran dendam.
"Tak ada yang mendalangi, kami bacoki karena sakit hati. Aku yang bacokin dia. Dia nantang, ku bacoki saja dia. Tak ada yang menyuruh kami membacok dia itu," kata pemuda berpostur tubuh tegap ini ketika ditanya Posmetro Medan (Grup JPNN), saat gelar perkara di halaman Mapolsek Percut Seituan, Jumat (31/1) pagi.
Ditanyai kronologis pembantaian terhadap Frengky, Tison menjelaskan jika sebelum kejadian ia bersama Darwan dan beberapa penggarap lainnya mendatangi lahan milik mereka yang telah dibeli dari Frengky di kawasan Selambo.
Niat untuk membersihkan lahan pun sontak diurungkan, pasalnya mereka melihat lahan tersebut sedang dikerjakan oleh Jimmy Simanjuntak yang tak lain anggota dari Frengky.
"Lahan sudah kami beli, tapi dikerjakan sama anggotanya. Ya kami tanya sama yang mengerjakan itu siapa menyuruh karena lahan itu sudah punya kami. Dijawab dia (Jimmy,red) kalau lahan itu disuruh Frengky untuk dikerjakan," jelas Tison.
Saat itu pula, Tison dan Darwan bertemu dengan Turman Manurung dan Abdian Manalu yang juga merupakan anggota Frengky di IPK Patumbak. Setelah mendengar permasalahan, Turman dan Abdian pun mengantarkan Tison beserta beberapa penggarap lainnya ke kediaman Frengky.
"Ada 5 kereta (sepeda motor, red) kami ke rumahnya, 7 orang lah kami. Kami datang ke rumahnya, tapi dia kayak tak mau baik-baik cerita sama kami. Di situlah kami ribut terus terjadilah pembacokan itu," katanya seraya mengaku masih sempat membacoki Frengky saat berusaha menyelamatkan diri ke warung kopi yang berjarak 50 meter dari kediaman korban.
Ditanyai siapa-siapa saja yang mendatangi kediaman Frengky, pemuda brewokan ini hanya mengatakan jika yang mendatangi adalah sesama penggarap yang tidak saling mengenal.
Usai menghabisi Frengky, Tison dan Darwan pun kabur ke persembunyiannya ke kawasan Padang Bulan hingga akhirnya ditangkap.
Sementara itu hingga kini, pihak kepolisian sektor Percut Sei Tuan masih tetap mencari keberadaan Turman Manurung guna mengetahui keterlibatannya.