Tjahjo: Musuh Terbesar Bukan Datang dari Luar
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, musuh terbesar bangsa Indonesia di usia 71 tahun kemerdekaan ini bukan berasal dari luar negeri. Namun dari dalam negeri.
Karena itu, segenap elemen bangsa perlu waspada terhadap oknum-oknum pengkhianat, waspada pada orang per orang, kelompok yang ingin membuat Pancasila dan UUD 1945 kerdil.
"Waspada pada mereka yang ingin memporak-porandakan kemajemukan kita," ujar Tjahjo saat menjadi Inspektur Upacara Memperingati 71 Tahun Indonesia Merdeka di Kemendagri, Rabu (17/8).
Selain harus waspada, seluruh elemen bangsa kata Tjahjo, juga harus kembali kepada cita-cita luhur mempertahankan persatuan dengan mengingat bahwa kekuatan terbesar Indonesia adalah keberagaman. Karena itu harus tetap dipertahankan.
"Ini jati diri, ini warna yang harus kita pertahankan. Bung Karno dan Bung Hatta pernah mengatakan, 'hanya ada satu negeri, Indonesiaku tercinta. Negeri itu tumbuh karena satu perbuatan, dan perbuatan itu adalah perbuatanku bangsa Indonesia'. Karena itu sekali lagi saya tegaskan, acaman itu ada dari dalam. Pengkhianat bangsa di antara kita," ujar Tjahjo.
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan tersebut juga mengajak seluruh birokrat sebagai pelayan masyarakat menjaga kewibawaan lembaga dan instansi yang ada. Mulai dari tingkat pusat hingga pemerintahan di tingkat kelurahan.
"Kita harus jaga lambang negara, jaga Merah Putih, Pancasila dan presiden kita. Itu lambang negara. Tentukan sikap, lawan yang mengkhianati dan mencoreng, manipulasi dan jerumuskan kepala negara dan bangsa ini dengan provokasi yang ingin pecah bangsa. Itu tugas kita," ujar Tjahjo. (gir/jpnn)