TNI Bangun Pertahanan Terintegrasi di Natuna
jpnn.com - NATUNA - TNI tengah membuat markas pertahanan terintegrasi tiga matra yakni udara, laut, dan darat di Natuna, Kepulauan Riau. Hal ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan di Pulau Natuna yang berbatasan dengan Laut China Selatan (LCS).
Rencananya, di Natuna akan dibangun delapan markas pertahanan terindegrasi. Salah satunya, adalah bunker kapal selam. Pembangunan bunker kapal selam ini, sudah dianggarkan lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016.
"Total pekerja 180 personel dibagi dua tempat, di Selat Lampa (barat) dibangun dermaga terdiri dari dermaga di atas air sekaligus bunker kapal selam," ujar Komandan Satgas Swakelola Pulau Natuna, Kolonel Mar. Teguh Widodo saat ditemui di Desa Setengar, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/10).
Namun, Teguh enggan memerinci lokasi bunker kapal selam tersebut. Pembangunan bunker kapal selam tersebut pun tidak dia ketahui kapan rampungnya.
Dia melanjutkan bahwa selain pembangunan bunker kapal selam pihaknya juga membangun Komplek Komposit Maharlan tahun anggaran 2016.
"Di sini bakal dijadikan markas prajurit infanteri sekaligus gudang persenjataan personel matra laut," terang dia.
Hari ini, Kamis (6/10), Presiden Joko Widodo didampingi, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudji Astuti, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian meninjau perkembangan pembangunan pertahan di Natuna.(Mg5/jpnn)