TNI Faktor Penentu Keberhasilan Diplomasi Indonesia
jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, opini publik domestik dan persepsi masyarakat internasional terhadap determinasi kebijakan politik luar negeri Indonesia selalu menjadi elemen yang sangat penting dalam formulasi penyelenggaraan hubungan internasional dan pelaksanaan politik luar negeri Indonesia.
Bahkan menurut Panglima TNI, determinasi kebijakan politik luar negeri Indonesia tersebut secara langsung memberikan nilai terhadap kapasitas dan kredibilitas Indonesia di forum internasional.
"Dalam kaitan ini, prajurit merupakan salah satu faktor penentu, sekaligus pelaku keberhasilan diplomasi Indonesia dalam mengangkat citra dan kredibilitas bangsa dan negara. Salah satu momennya melalui misi PBB yang diembankan negara kepada para prajurit," kata Jenderal Moeldoko, dalam upacara pemberangkatan 1.169 Prajurit TNI Misi Perdamaian PBB ke Lebanon, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (3/12).
Karena itu lanjut Panglima TNI, sebagai bekal perlu kiranya prajurit memerhatikan secara seksama beberapa pedoman dalam pelaksanaan tugas: Pertama, pelihara dan tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; Kedua, pahami dan kuasai secara benar aturan pelibatan dan prosedur tetap; Ketiga, cermati setiap perkembangan situasi di wilayah penugasan dan laksanakan analisa secara cerdas, untuk mengambil keputusan secara tepat dan cepat; Keempat, hormati etika sosial, adat istiadat serta kearifan lokal masyarakat setempat dengan berpedoman pada “Delapan Wajib TNI”; Kelima, jaga dan tingkatkan soliditas dan solidaritas sesama prajurit TNI dan tingkatkan komunikasi dengan prajurit Negara lain yang mengemban misi PBB yang sama.
Selain itu Panglima TNI mengingatkan, agar seluruh prajurit melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, penuh semangat, disiplin dan dedikasi, dengan berpedoman pada aturan perlibatan yang telah ditetapkan oleh Unifil dan prosedur tetap satgas, guna menjamin kelancaran dan keamanan pelaksanaan tugas.
"Gunakan keberhasilan pelaksanaan tugas Konga Unifil terdahulu sebagai motivator mencapai peningkatan keberhasilan tugas para prajurit karena keberhasilan para prajurit akan memperbesar kepercayaan internasional terhadap Indonesia dalam mengemban misi PBB, khususnya misi Unifil di tahun 2014, sebagaimana resolusi PBB nomor 2115 tahun 2013, yang memberikan mandat perpanjangan misi PBB di Lebanon hingga tahun 2014," ujar Jenderal Moeldoko.
Berangkat dari keberhasilan misi perdamaian di Lebanon sebelumnya, Jenderal Moeldoko menjelaskan pada tahun 2014 diharapkan Indonesia dapat mengirimkan 4.000 personel peace keepers-nya ke seluruh dunia pada misi Perserikatan Bangsa Bangsa, sehingga secara politis dan strategis akan memperbesar posisi tawar Indonesia di forum internasional, khususnya pada forum PBB.
Sesuai rencana 1.169 Prajurit TNI akan diberangkatkan pada awal Desember menuju Lebanon dan selanjutnya Kontingen Garuda ini akan melaksanakan tugas selama 1 tahun di Lebanon seperti kontingen-kontingen sebelumnya.
Personel terdiri dari 850 personel Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-H dipimpin Letkol Inf M. Asmi, 75 personel Military Police Unit (MPU) Konga XXV-F dipimpin Letkol Cpm Andri Gunawan, 150 personel Force Protection Company (FPC) Konga XXVI-F2 dipimpin Mayor Inf Aulia Dwi.
Selanjutnya 50 personel Satgas Force Headquarter Support Unit (SHQSU) Konga XXVI-F1 dipimpin Kolonel Inf Adipatikarnawijaya, 6 (enam) personel Satgas CIMIC TNI Konga XXXI-D dipimpin Mayor Arm Syamsul Bahri, 18 personel Satgas Military Community Outtreach Unit (MCOU) Konga XXX-D dipimpin Mayor Arm Erza Nathanael, 9 (Sembilan) personel Satgas Level 2 Hospital Unifil XXIX-E dipimpin Kapten Ckm dr. Trisihono, S. PM dan 11 personel Milstaf Sector East HG Unifil dipimpin Kolonel Inf Kemal. (fas/jpnn)