Todung: Bang Buyung Menangis..Seperti Ingin Banyak Bicara
jpnn.com - ADNAN Buyung Nasution sudah tak bisa berbicara saat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah. Sahabat dan teman seperjuangannya, Todung Mulya Lubis pun tak sampai hati melihatnya ketika itu.
Todung yang mewakili keluarga Buyung saat memberi sambutan di pemakaman mengatakan, pengacara senior itu seperti ingin mengungkapkan banyak hal saat dirawat. Tetapi ia sudah tidak mampu bicara.
"Saya menangis melihat kondisinya yang mencemaskan saat itu. Saya pegang tangannya. Bang Buyung hanya melihat. Tapi matanya seperti ingin mengatakan, ada yang ingin ia ucapkan. Lalu saya melihat ada air mata menetes dari pelupuk matanya," kata Todung melalui pengeras suara di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Kamis (24/9).
Todung lalu terdiam sebentar. Ia menangis. Terisak. Keluarga yang berdiri di sampingnya pun tertunduk. Satu persatu ikut terisak. Todung mengatakan, Buyung meminta secarik kertas dan pena untuk menulis pesan. Di kertas itu, Todung dititipkan pesan untuk menjaga LBH dan YLBHI yang didirikan Bang Buyung semasa mudanya. Todung berjanji, semua advokat tanah air akan menjaga dan menjalankan amanat Bang Buyung.
"Pesannya, teruskan pemikiran dan perjuangan bagi si miskin dan tertindas. Bang Buyung seolah ingin sampaikan bahwa waktunya sudah dekat dan ia ingin memohon pamitnya. Di saat sakitnya Bang Buyung masih mengingat LBH dan YLBHI. Itu puncak perjuangannya," imbuh Todung.
Saat Todung membacakan pesan itu, Sabariah, istri Bang Buyung tampak terisak di kursi, tepat di belakang nisan suaminya. Sejumlah kolega juga tampak menyeka air mata mendengar sambutan Todung. Dalam sambutan itu, Todung juga meminta maaf pada semua pihak. Ia meminta kesalahan Bang Buyung semasa hidup dimaafkan.
"Sebagai manusia biasa, Bang Buyung juga pasti punya salah. Atas nama keluarga kami mohon maaf dan doa untuk Bang Buyung. Bangsa ini kehilangan advokat pejuang. Kita akan sama-sama meneruskan perjuangan Bang Buyung," kata Todung. (flo/jpnn)