JPNN.com 
Tolak RUU Pornografi, Tak Faham Substansi
JAKARTA – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI menuding penolakan FPDIP dan FPDS atas RUU Pornografi leih dikarenakan kedua fraksi itu tidak paham dengan isi dan substansi RUU. Ketua Fraksi PKS, Mahdufz Siddik menyatakan, adalah hal aneh jika ada fraksi seperti PDIP yang tidak pernah ikut pembahasan dan tidak memahami isi dari RUU itu namun mencerca RUU tersebut.
"Jika mereka paham, tidak akan ada penolakan dari mereka ini. UU ini diperlukan mengingat kondisi Indonesia saat ini yang semakin terpuruk dari segi moral," ujar Mahfudz di gedung DPR RI, Seni (15/9).
Menurutnya, sebenarnya sudah ada ada perubahan pada isi RUU Pornografi yang awalnya terdapat ada unsur anti pornoaksi namun kini hanya memuat pornografi saja. "Dan pornografi itu pun nantinya hanya fokus pada produksi, distribusi dan penyebaran benda-benda porno," bebernya.
Menurutnya, di negara-negara maju dan liberal sekalipun seperti Amerika Serikat dan negara di Eropa barang-baranghal berbau sex dan pornografi dijual bebas seperti di Indonesia.
"Coba saja jika Anda pergi ke Amerika dan Negara-negara Eropa yang katanya liberal dalam hal pornografi dan sek, tidak ada satupun barang-barang porno seperti DVD porno, majalah porno dan sebagainya yang dijual bebas dan bisa didapatkan siapa saja dengan mudah. Di Indonesia anak SD pun bisa membeli produk-produk seperti itu," jelasnya.
Karenanya Mahfudz mengingatkan PDIP, PDS ataupun pihak yang menolak RUU Pornografi bahwa sebenarnya yang dilindungi RUU tersebut adalah anak keterunan mereka juga. "Jika mereka paham isi dari RUU ini tapi menolka maka saya bisa tegaskan bahwa orang seperti ini lebih liberal dari mereka yang berasal dari Negara-negara liberal sekalipun," tegasnya.
Politisi muda PKS itu justru menilai upaya peolakan atas RUU ini hanyalah upaya mencari popularitas semata. Sayangnya, sambug Mahfudz, mereka yang menolak RUU Pornografi rela mengorbankan suara mayoritas rakyat Indonesia. (ara/JPNN)
