Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tragis, Tenggelam di Telaga, Suadara Kembar Berpisah untuk Selamanya

Senin, 06 Juli 2015 – 07:42 WIB
Tragis, Tenggelam di Telaga, Suadara Kembar Berpisah untuk Selamanya - JPNN.COM
Ilustrasi.

MAGETAN - Tenangnya air Telaga Sarangan, di Magetan, Jatim kemarin (5/7) memakan korban. Agus Lukito, warga Desa Getasanyar Rt 23 Rw 4, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, tenggelam di sana. Remaja 15 tahun itu sekitar pukul 11.00 terpeleset hingga jatuh ke telaga saat hendak memancing bersama Agus Prasetyo, saudara kembarnya, serta dua temannya. Yakni Toni Prakoso dan Rico.

Korban bersama tiga rekannya mendatangi Telaga Sarangan. Di objek wisata ikon Magetan itu, mereka tidak hendak berpelesir, tapi memancing. Lokasi yang dipilih dekat pintu air sebelah barat daya. "Lukito terpeleset waktu mau mancing," ujar Toni Prakoso, 13, rekan korban.

Toni menjelaskan, saat melontarkan umpan, mendadak Lukito ikut terpeleset dan terjun ke telaga. Aliran dari pintu air sisi barat daya yang mengarah masuk ke telaga memang cukup deras. Akhirnya tubuh Lukito terdorong ke tengah atau lokasi terdalam. Nahas, pelajar SMPN 3 Plaosan itu tak bisa berenang. "(Korban) sempat berteriak minta tolong. Saya sempat berusaha menolong," ujarnya.

Toni langsung menceburkan diri dan menarik Lukito. Namun, karena tak kuasa menahan beban Lukito, Toni justru tertarik dan nyaris ikut tenggelam. Saat itu melintas warga yang menaiki speedboat. Dia memberikan pertolongan dengan melemparkan pelampung. "Saya bisa tertolong, tapi Lukito tidak," ujarnya saat ditemui di pos polisi di kawasan Telaga Sarangan.

Agus Prasetyo, kembaran Agus Lukito, langsung menemui Toni. Setelah mengetahui kembarannya tenggelam, Agus langsung mengabarkan musibah itu kepada Sudarno-Mini Lestari, kedua orang tuanya. Kabar tenggelamnya remaja di telaga langsung membuat gempar para pengunjung maupun warga.

Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan dan petugas kepolisian langsung meluncur ke TKP. Pasalnya, korban saat itu belum ditemukan. "Jadi lambat karena BPBD terkendala perlengkapan penyelamatan," ujar Kapolsek Plaosan AKP Ruwajianto kepada Jawa Pos Radar Lawu.

Ruwajianto menyayangkan pihak BPBD yang tidak memiliki peralatan lengkap. Termasuk, karena BPBD tidak punya posko siaga di Sarangan, proses evakuasi menjadi lambat. Justru warga sekitar yang terjun lebih dulu melakukan pencarian. "Saya sudah minta tolong di Sarangan ada posko siaga dari BPBD," ucapnya.

Pantauan Jawa Pos Radar Lawu menunjukkan, karena berjam-jam Lukito tak ditemukan, warga sekitar melakukan ritual. Mereka melepas seekor itik warna putih mulus ke telaga. Sekitar pukul 15.00 warga bersama tim SAR menemukan jasad korban berjarak 6 meter dari bibir telaga. 

Atas permintaan keluarga, jenazah Lukito langsung dibawa pulang untuk dimakamkan. "Tidak dilakukan otopsi. Dipastikan dia meninggal karena tenggelam," imbuh Ruwajianto.

Sementara itu, ibu korban yang tampak terpukul mendengar kabar tenggelamnya salah seorang anaknya tersebut langsung pingsan di rumahnya. Ayah korban pun mencoba menenangkan istrinya yang terus-menerus tak sadarkan diri. "Ibunya bolak-balik pingsan setelah mengetahui kabar tenggelam," ujar salah seorang kerabat Lukito yang datang bersama perangkat desa. (ian/ota/any/mas)

MAGETAN - Tenangnya air Telaga Sarangan, di Magetan, Jatim kemarin (5/7) memakan korban. Agus Lukito, warga Desa Getasanyar Rt 23 Rw 4, Kecamatan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close