Transmigran asal Jawa Ditolak
Jumat, 05 Maret 2010 – 06:13 WIB
"Saya saja harus kerja dulu empat tahun baru bisa kuliah. Saya saja sudah begini, bagaimana dengan adik-adik saya nantinya. Bagaimana dengan anak-anak Papua lainya,yang tidak punya tabungan,orang tuanya kerja apa adanya. Coba bapak-bapak lihat keadaan masyarakat yang tinggal di belakang bandara DEO kadang saya menangis melihat kehidupan masyarakat Papua,"ujar Sayang Rundabayan. "Kalau ada transmigrasi, kami ini mau ditaruh dimana ",sekarang saja hidup sudah susah,kami orang Papua bukan malas bekerja, bukan bodoh, kami kurang apa lagi," keluhnya.
Sementara, Alex Korwa dalam orasinya menilai rencana Pemrov Papua Barat mendatangkan 7000 transmigran dari Jawa merupakan salah satu strategi untuk memenangkan Pilkada Gubernur Papua Barat 2011 mendatang. Ketua DPRD Kota Sorong Reynold Jumame menyatakan menerima dan akan meneruskan ke tingkat yang lebih tinggi. Setelah berlangsung sekitar 2 jam, massa pun akhirnya membubarkan diri dan meninggalkan Kantor DPRD dengan tertib. Pantuan Koran ini, aksi demo massa di Kantor DPRD Kota kemarin dikawal puluhan polisi yang dipimpin Kabag Ops Polresta Kompol Harry Yudha Siregar.
Untuk aksi yang dilakukan di DPRD Kabupaten Sorong, dipimpin Sekretaris Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah Sorong Yoab Syatfle, A.Md juga berlangsung aman dan tertib. Puluhan massa bergerak sekitar pukul 11.00 WIT. "Bangsa Papua tidak butuh Transmigrasi. Kami ingin hidup sendiri'. Gubernur Papua Barat jangan merencanakan pembunuhan terhadap rakyat Papua'. Demikian isi spanduk yang dibentangkan massa.