Travo Lampu Runway Bandara Dicuri
Pesawat Tak Bisa Mendarat di BengkuluKamis, 26 Juni 2008 – 12:18 WIB
Sekadar gambaran, travo lampu yang terletak di ujung landasan. Mungkin karena letaknya yang jauh itulah, petugas keamanan agak susah untuk mengawasi setiap saat. Menurut seorang petugas keamanan bandara yang tidak bersedia namanya dikutip, diperkirakan travo itu dimaling sekitar pukul 18.30 WIB kemarin.
“Ya pukul 19.00 tadi seharusnya pesawat kita sudah landing. Sebenarnya pesawat sudah kelihatan untuk mendarat. Namun karena tidak ada lampu pilotnya tidak berani mengambil resiko. Jadi terpaksa berputar lagi menuju Soekarno-Hatta,” kata Ade petugas maskapai penerbangan Lion Air.
Di antara penumpang yang telantar tersebut tampak Ketua PKBHB Bengkulu, Husin, anggota DPDR Lebong Edy Tiger, mantan DPRD Provinsi Bengkulu Trisman Thalib dan penumpang lainnya. Sementara penumpang yang gagal mendarat dan terpaksa kembali ke Jakarta diantaranya Ketua DPD KNPI Provinsi, Sultan Bachtiar N. Pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 633 Boeing 737-400 terpaksa kembali lagi ke Jakarta.
Iwan salah seorang penumpang mengaku sangat kecewa akibat ketidakjelasan berangkat. Diakui Iwan, mestinya keberangkatan dijadwalkan pada pukul 18.00 WIB. Namun hingga pukul 21.00 namun belum juga ada kejelasan dari pihak bandara. “Kita sangat kecewa. Masa travo lampu bisa diambil maling. Saya sudah chek-in dari jam 16.30 tadi. Harusnya dicek dululah lampunya sebelum pesawat landing,” kata Iwan.
Pihak bandara tidak mau memberikan komentar apapun, saat wartwawan Koran ini mencoba menemui kepala bandara. “Maaf mas, kita tidak mengizinkan untuk bertemu dengan atasan,” kata Almaja Cristian petugas keamanan bandara.
Pukul 21.00 tadi malam pihak bandara memberikan nasi kotak kepada para penumpang. Penumpang yang kesal, letih dan laparpun tampak lahap menikmati nasi kotak tersebut.(cw3)