Trump Sudah Tak Sabar Tendang Mattis dari Kabinet
jpnn.com, WASHINGTON - Keputusan Presiden AS Donald Trump sudah bulat. Pemimpin 72 tahun itu melaksanakan niatnya untuk menarik pasukan dari Syria. CNN melaporkan bahwa surat perintah sudah dikeluarkan.
''Perintah untuk Syria telah ditandatangani,'' ujar juru bicara Kementerian Pertahanan AS tanpa memberikan detail lengkapnya. Termasuk, kapan dan bagaimana proses penarikan pasukan akan dilakukan. Sangat mungkin Trump menarik pasukan dalam beberapa pekan ke depan. Saat ini ada kurang lebih 2.600 prajurit AS di Syria.
Dikabarkan bahwa Menteri Pertahanan James Mattis-lah yang membubuhkan tanda tangan. Mattis sejatinya tak setuju dengan penarikan tersebut. Menurut dia, perang melawan militan ISIS belum usai.
Dia akhirnya memilih menyerahkan surat pengunduran diri pada Kamis (20/12), tapi baru melepas jabatan terhitung per akhir Februari 2019. Alasannya, Mattis masih harus menghadiri dengar pendapat di Kongres tentang keputusan Trump menarik pasukan dari Syria dan Afghanistan. Selain itu, ada konferensi para menteri anggota NATO yang harus dihadirinya.
Tapi, Trump tak sabar mendepak Mattis yang tak lagi sejalan dengannya. Presiden ke-45 AS itu kemarin WIB mengumumkan bahwa Wakil Menteri Pertahanan Patrick Shanahan akan menggantikan Mattis untuk sementara. Dengan begitu, jabatan Mattis berakhir 1 Januari nanti.
Pejabat senior Gedung Putih menyatakan bahwa keputusan mendadak itu diambil agar transisi kekuasaan berlangsung mulus. Sebab, tak ada gunanya Mattis tetap menjabat jika dia sudah tidak sejalan dengan presiden. Karena itu, yang berhak memberikan paparan di Kongres nanti adalah sosok yang mendukung program Trump.
Namun, beberapa sumber menyebut alasan sebenarnya penunjukan Shanahan adalah karena pemberitaan besar-besaran terkait pengunduran diri Mattis. Hal itu membuat Trump berang.
Salah seorang ajudan Trump mengungkapkan bahwa suami Melania itu awalnya bersikap biasa saja dengan pengunduran diri Mattis. Tapi, semua berubah setelah Trump mengumumkan mundurnya Mattis dan Pentagon merilis surat yang ditulis Menhan ke-26 AS tersebut terkait alasannya meletakkan jabatan. Dari situ, Trump baru sadar bahwa Mattis mundur sebagai bentuk protes atas keputusannya.(sha/c17/sof)