Trump Umbar Tawa Kemenangan
jpnn.com - MANCHESTER - Donald Trump berhasil membalas kekalahannya dalam primary di Iowa. Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu bisa mengumbar tawa kemenangan setelah melihat hasil resmi primary di New Hampshire Selasa (9/2).
Kejutan lain dalam panggung politik Negeri Paman Sam adalah kejayaan Bernie Sanders. Dia mendulang dukungan terbanyak, menumbangkan kandidat capres dari Partai Demokrat Hillary Clinton yang sempat diunggulkan dalam berbagai poling.
''Ini adalah kemenangan yang monumental bagi Donald Trump,'' tegas Michael Dennehy, pengatur strategi Partai Republik, di Concord, New Hampshire. Dia menegaskan bahwa kemenangan Trump ini membawa pesan yang jelas bagi AS. Yaitu, Partai Republik ingin menjadi pemenang.
Hasil resmi primary kedua itu memang belum keluar. Masih banyak penduduk yang mengantre untuk memberikan suara. Berdasar aturan, meski tempat pemungutan suara sudah tutup, jika ada yang belum memberikan suara, mereka tetap berhak mengantre dan menentukan pilihan. Petugas pemungutan suara memprediksi bahwa kehadiran pemilih kali ini sangat tinggi.
Hingga kemarin (10/2), baru 92 persen suara Republik di New Hampshire yang dilaporkan. Dari jumlah tersebut, Trump berhasil meraup 35 persen suara, disusul John Richard Kasich dengan 16 persen. Ted Cruz yang memengi primary di Iowa hanya meraih 12 persen. Jeb Bush dan Marco Rubio terpuruk dalam primary di New Hampshire tersebut.
Sedangkan rivalitas di Partai Demokrat, dari 93 persen suara yang masuk, 60 persen telah disapu bersih oleh Bernie Sanders. Senator Vermont itu menjadi orang Yahudi pertama yang memenangiprimary.
Pada primary di Iowa awal Februari lalu, Trump hanya berhasil duduk di posisi kedua. Dia kalah dari Ted Cruz. Saat itu, dalam pidatonya, Trump meyakinkan pendukungnya bahwa akan memenangi primary di New Hampshire. Kini pernyataannya menjadi kenyataan.
Kemenangan Trump itu langsung menjadi sorotan. Terutama bagi penduduk yang selama ini meragukan keseriusan Trump. Pria yang selama ini mem-branding dirinya sebagai pemenang kini bisa menegakkan kepala lagi.
''Kita akan menuju South Carolina. Kita akan menang di South Carolina,'' ujar Trump kepada para pendukungnya.
Tim pemenangan Trump memang telah belajar dari kekalahan di Iowa. Mereka menjangkau para pemilih yang sejatinya tidak ingin memberikan suara. Misalnya, pasangan suami istri Marjorie Callicutt, 64, dan Fred, 74. Tim Trump mengingatkan dan mengajak mereka hadir di acara kampanye dan memengaruhi mereka agar memilih.
''Dia (Trump) membangunkan negeri ini. Dia mengatakan hal-hal yang tidak seorang pun ingin membicarakannya,'' ujar Callicutt.
Trump maupun Sanders selama ini dinilai sebagai orang luar di panggung perpolitikan. Trump adalah pebisnis yang sama sekali tidak pernah berpolitik sebelumnya. Sedangkan Sanders yang selama ini menahbiskan dirinya sebagai seorang sosialis demokratik juga dianggap orang luar. Sebab, dia tidak terlalu terlibat dalam perpolitikan di Gedung Putih dan juga bukan politikus profesional. Kemenangan keduanya menunjukkan bahwa masyarakat AS sudah tidak lagi memercayai para politikus saat ini.
(AFP/Reuters/BBC/CNN/sha/c4/ami/flo/jpnn)