Tsamara Amany Menanti Jawaban Fahri Hamzah
“Dulu ada nggak kayak gini? Mungkin dulu tanpa KPK mereka bisa mencuri uang rakyat dan gak merasa takut sama sekali” jawab akun @TsamaraDKI.
Tsamara menambahkan Tuduhan Fahri Hamzah terhadad KPK banyak. Mulai dari menganggap kasus E-KTP khayalan, hingga menilai KPK bisnis menangkap orang. karena itu, sebagai rakyat, dia butuh penjelasan & bukti.
"Tahun 2015, ada 39 RUU prioritas, hanya 3 yg selesai. Tahun 2016, ada 50 RUU Prolegnas yg jd prioritas DPR, hanya selesai 9. Dari sekian banyak UU yg jd prioritas, hanya sedikit yg terselesaikan. Bisa dilihat pada tahun 2015 & 2016 ini.”
Jadi jangan heran, lanjut @TsamaraDKI, Pak @FahriHamzah kalau survei SMRC menunjukkan hanya 6,1 persen rakyat yg percaya DPR. Beda dg KPK yg dipercaya 64,4 persen rakyat. Ini bukti kinerja DPR tidak sesuai target dan belum efektif.
“KPK bukan alat politik kekuasaan. Apapun parpolnya, kalo salah ya tangkap. Gak peduli pendukung pemerintah atau oposisi. KPK bukan asal TSK orang. Setiap kasus yg masuk ke pengadilan (lembaga independen) selalu divonis bersalah oleh hakim. KPK tak pandang bulu! Pak Jokowi pun hargai upaya KPK. Ia minta KPK tetap usut tnp pandang bulu.”
@TsamaraDKI lebih kaget lagi, soalnya dalam wawancara di salah satu stasiun televisi swasta @FahriHamzah menuduh KPK itu melakukan bisnis penangkapan.
“Ini tuduhan serius Pak Fahri! Zaman Pak Jokowi, kader parpol pendukung pemerintah spt PDIP, Nasdem, dan Golkar juga ada yg menjadi tersangka KPK," cuitnya lagi.
Karena itu dia khawatir Fahri hamzah lupa bahwa pemberantasan korupsi adalah amanat reformasi. KPK adalah anak kandung reformasi. "Tanpa pemberantasan korupsi dan tanpa KPK, amanat reformasi tidak bisa dijalankan” ungkap akun @TsamaraDKI.