Tuding RJ Lino Sewenang-Wenang
jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Perusahaan PT Pelindo (Persero) Yan Budi Santoso yang ikut mengundurkan diri dari BUMN pimpinan RJ Lino itu membeber kronologis mundurnya puluhan pegawai dari perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan pelabuhan itu. Yan menuturkan, aksi mundur itu berawal saat ulang tahun Pelindo II pada Jumat (6/12) lalu, Direktur Personalia dan Umum Cipto Pramono memberikan kata sambutan dan sepanggung dengan Ketua Serikat Pekerja, Kirnoto.
Nah, menurut Yan, ternyata Lino tak berkenan dengan Cipto yang sepanggung dengan Kirnoto. Yan mengatakan, Lino menganggap Cipto telah membuat kesalahan.
"Beliau (Cipto, red) memberikan kata sambutan sepanggung dengan Pak Kirnoto dari SP Pelindo. Dan itu menurut Pak Lino dianggap melakukan kesalahan yang fatal," sebut Yan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (12/12).
Ternyata, kata Yan, selanjutnya Lino meminta Cipto mundur. Jika tak mau mundur, kata Yan, Lino akan mengandu ke Menteri BUMN Dahlan Iskan agar mencopot Cipto. "Dengan kebesaran hatinya, Pak Cipto akhirnya mengajukan surat pengunduran diri," tutur Yan.
Menurutnya, sikap Lino itu patut disayangkan dan tak pantas dikeluarkan oleh seorang pemimpin. Sikap itu juga dianggap berlaku sewenang-wenang dan tidak masuk akal.
"Seharusnya Pak Lino sebagai pemimpin perusahaan bertindak lebih bijaksana. Saya cukup heran apakah kejadian seperti itu menjadi mudah tidak percaya," katanya heran.
Karena sikap itu, puluhan pegawai Pelindo II kini merasa tak nyaman bila perseroan dinahkodai Lino. "Kita tidak nyaman kalau pemimpinan kita seperti itu. Maka dari itu kita lakukan gerakan moral yang menunjukkan kita tidak bisa bekerjasama. Kalau saya sendiri, ya sudah saya mundur tidak bisa menerima kondisi seperti ini. Bukan berarti kami ingin menjadikan Pak Lino harus diberhentikan," tegas Yan.(chi/jpnn)