Tuding Wasekjen PKS Gelembungkan Hasil Tes IQ Prabowo
jpnn.com - PERNYATAAN Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah tentang hasil tes intelligence quotient (IQ) capres Prabowo Subianto yang mencapai 152 menuai kritikan. Beberapa pihak menuding Fahri sudah me-mark up IQ Prabowo dan menyebutnya sebagai pemimpin yang jenius.
"Angka IQ saja di-mark up. Informasi yang kami peroleh, IQ Prabowo cuma 110. Tak percaya kan? Coba minta KPU publikasi hasil tes kejiwaan dan kesehatan kemarin," kata Fahmi Habcy, salah satu anggota Tim Sukses Jokowi-JK di Jakarta, Selasa (3/6).
Fahmi menduga, KPU sengaja tidak membuka hasil tes tersebut. Sebab, lanjutnya, jika dibuka khawatir ada salah satu kandidat yang gugur karena tidak penuhi syarat.
Menurutnya, Fahri dan tim pendukung Prabowo-Hatta sedang kebingungan mencari cara untuk mengerek kemampuan pribadi Prabowo. Sekaligus berusaha menutupi presepsi dan isu dipublik tentang kejiwaan Prabowo yang meluap-luap dengan menghiperbolakan angka IQ itu.
"IQ tidak menjamin orang bijak memimpin. Diktator Khadafi, Kim Il Sung, Teodoro Nguema 'si Kanibal' juga 145-an IQ-nya. Perusahaan saat ini juga menggunakan emotional intelegence atau EQ dan spiritual intelligence atau SQ untuk menentukan jabatan pegawainya," kata dia.
Fahmi menuding para pendukung Prabowo terinspirasi dari mark up proyek-proyek korupsi yang bermunculan di Departemen Pertanian. "Sampai IQ Prabowo saja dimark-up padahal hasil tes tidak dibuka," tandasnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto diklaim memiliki intelligence questions (IQ) 152 berdasar hasil tes psikologi Prabowo saat tes kesehatan calon presiden beberapa waktu lalu. "Berita gembira bagi kita, hasil tes psikologi capres, bahwa IQ Pak Prabowo, dalam tes itu 152," kata Wasekjen PKS Fahri Hamzah beberapa waktu lalu.
Dia membandingkan IQ rata-rata orang di dunia. Menurutnya, rata-rata IQ manusia 91 sampai 111. "Orang sudah dianggap luar biasa jika punya IQ 120 sampai 130. Bayangkan kalau 152, itu kategori pemimpin jenius," ujarnya. (jpnn) (mas)