Tuh Kan, Habis Hujan Asap Datang Lagi
Status Masih Daruratjpnn.com - PEKANBARU - Angin kencang disertai hujan lebat, Senin (14/9) sore sempat membawa harapan besar bagi masyarakat Riau. Karena hujan dan angin memang satu-satunya harapan untuk menghalau pekatnya asap.
Namun harapan itu tinggal harapan. Selasa (15/9) pagi, udara di Pekanbaru kembali terasa sesak. Selain embun, asap kembali menyerbu. Jarak pandang kembali terganggu. Di Rumbai, jarak pandang sekitar 300 meter.
"Tuh kan, asap datang lagi. Mana mungkin seribu lebih titik api, padam hanya dengan hujan 25 menit. Meski begitu kita tetap ucapkan Alhamdulillah kemarin hujan turun. Malam tadi bisa menghirup udara segar sesaat,'' kata Hatta (25), seorang warga.
Munculnya kembali asap ini dapat dimaklumi, karena Riau mengalami bencana asap bukan hanya karena titik apinya sendiri. Melainkan asap kiriman dari Jambi dan Sumatera Selatan. Jika di daerah asal titik api tidak ada hujan, maka asap akan terus ada dibawa angin yang memang sedang mengarah ke Riau.
Sementara titik api di Riau sendiri, tercatat sekitar 72 titik. Pemadaman api di Riau memang lebih sulit. Karena selain lahan gambut, lokasi titik api biasanya sulit untuk diakses. Karakteristik lahan gambut di Riau, masih memiliki kedalaman yang alami. Sehingga meski hujan membasahi bumi, titik api sesungguhnya masih membara di dalam lahan gambut itu sendiri. Inilah yang membuat tim pemadam harus berjibaku lebih ekstra di Riau.
Sementara hari ini, Disdik Pekanbaru yang sebelumnya sempat meliburkan sekolah, pagi ini meminta guru dan murid beraktivitas seperti biasa. Pesan yang disampaikan berantai lewat sms itu mendapat reaksi protes dari beberapa wali murid.
"Hujan memang kemarin turun, tapikan asap masih ada. Pagi ini saja masih pekat. Status darurat juga berlaku. Masa anak-anak kami mau belajar di tengah asap,"' kata Yati (34) pagi ini.
Namun begitu ia dapat memahami perintah Kadisdik, karena memang libur sekolah sudah hampir dua pekan. Kadang bila cuaca membaik, anak-anak sekolah diminta masuk, meski akhirnya akan dipulangkan. "Paling nanti dipulangkan lagi,'' kata Yati sambil bersiap memasangkan masker pada dua anaknya yang akan berangkat sekolah. (afz/jpnn)