Tujuh Proyek DPR Ditolak, Inilah Tanggapan Fahri
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo menolak untuk meresmikan pembangunan tujuh proyek di Kompleks Parlemen, Senayan. Kepala negara itu ingin ada usulan yang jelas terlebih dahulu dari DPR sebelum meresmikan proyek ini.
"Jadi, presiden ingin agar proyek ini clear dulu. Baru, setelah ada proses, kita bicarakan ke mana arahnya," ungkap Ketua Tim Implementasi Reformasi Parlemen Fahri Hamzah, kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (14/3).
Wakil Ketua DPR RI itu mengaku, dari jadwal acara yang disebarkan pihak Kesekjenan, Jokowi semula dijadwalkan menandatangani prasasti pencanangan tujuh proyek di DPR pada Jumat (14/8), kemarin.
Walaupun proyek ditolak, Fahri mengaku tidak kecewa dengan sikap Jokowi. "Tidak (kecewa, red), biasalah itu. Beliau komentarnya bagus. Memang kita harus punya kompleks parlemen yang modern," pungkas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Dia mengaku, selain museum dan perpustakaan, proyek lain yang direncanakan akan dibangun oleh DPR adalah alun-alun demokrasi, jalan akses bagi tamu ke Gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, pembangunan ruang anggota dan tenaga ahli, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja anggota DPR.
Hal itu dibenarkan Ketua DPR RI, Setya Novanto. Politisi Partai Golkar itu juga telah memaparkan saat berpidato dalam pembukaan Sidang Tahunan Bersama DPR/DPD RI, dirinya sudah menyampaikan langsung kepada Jokowi terkait penandatanganan prasasti itu.
"Ternyata tidak ditanggapi oleh Pak Presiden," ucapnya sedikit kecewa di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (14/8).
Seperti dikutip dari INDOPOS (Grup JPNN), sejak Kamis (13/8), prasasti yang bertuliskan nama Joko Widodo itu juga sudah disiapkan di Museum DPR RI, yang merupakan salah satu lokasi pembangunan proyek.
Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan pimpinan DPR langsung menuju museum. Wartawan tidak dibolehkan ikut memasuki museum yang dijaga ketat Pasukan Pengamanan Presiden.
Setelah sekitar 10 menit, Jokowi, JK dan pimpinan DPR keluar dari museum. Namun, Prasasti itu rupanya belum ditandatangani oleh Jokowi. (aen)