Turki Usir Dubes Israel
Terkait Laporan PBB soal Insiden Mavi MarmaraSabtu, 03 September 2011 – 09:39 WIB
Terkait dengan insiden di jalur pelayaran internasional Laut Mediterania tahun lalu itu, Turki menuntut supaya Israel minta maaf. Sebab, aksi militer itu merenggut nyawa sembilan aktivis kemanusiaan keturunan Turki. Delapan di antara mereka berstatus warga negara Turki dan seorang lainnya warga Amerika keturunan Turki.
Laporan final PBB soal hasil investigasi insiden kapal Mavi Marmara tersebut juga menuai reaksi keras Presiden Turki Abdullah Gul. Terutama, terkait dengan bagian yang tidak memerintahkan Israel untuk minta maaf. "Jujur, bagi kami, laporan itu nihil. Tidak ada apa-apanya," tutur Gul.
Dia menyesalkan pula pernyataan PBB yang menyebut penyergapan di atas kapal berbendera Komoro tersebut sebagai tindakan legal. Karena itu, Turki tidak akan tunduk pada embargo yang diberlakukan Israel atas Jalur Gaza.