Tutup Akhir Tahun, Suzuki Konsisten Tak Menaikkan Harga Mobilnya
jpnn.com, JAKARTA - Menutup akhir tahun ini, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) konsisten untuk tidak menaikkan harga produk kendaraannya.
Padahal, sebagian agen pemegang merek (APM) sudah mulai merevisi harga jual kendaraannya sejak awal Desember. Faktornya ialah perubahan pada tarif bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) di DKI Jakarta, menjadi 12,5 persen.
Bagi Suzuki sendiri, perubahan tarif BBNKB tersebut tidak lantas mendorong mereka menaikkan harga jual kendaraannya.
4W Marketing Director SIS, Donny Saputra, mengatakan untuk November ke Desember 2019, pihaknya tidak melakukan perubahan harga. Penentuan harga jual sendiri, menurutnya dipengaruhi tiga faktor yang melatarbelakangi mulai dari regulasi, kompetisi dan biaya produksi.
"Jadi sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor itu saja. Gara-gara BBNKB naik lantas kami juga menaikkan harga kensaraan, nggak seperti itu. Jika dua faktor lainnya masih menutupi dari harga yang saat ini ya kami pertahankan," kata Donny kepada JPNN, saat ditemui di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu.
Terkait target penjualan hingga akhir tahun, menurutnya, sejauh ini SIS sendiri optimistis bisa memenuhi target mendapatkan pangsa pasar sekitar 11 persen dari market nasional.
"Periode Januari sampai November, kami sudah memenuhi market share 10 persen lebih sedikit lah. Tutup tahun kami harapkan bisa lah ke 11 persen," lanjut Donny.
Dari data internal SIS, periode Januari sampai November 2019, penjualan mobil Suzuki sudah mencapai 90.464 unit (retail sales). Kontributor terbesar masih di segmen komersial melalui model new Carry Pick-up. (mg8/jpnn)