TV Berbayar Mulai Nikmati Iklan
jpnn.com - JAKARTA – Iklan komersial mulai merambah industri televisi berbayar. Peningkatannya pun signifikan. Meskipun demikian, iklan tidak bakal menjadi penopang inti bisnis itu seperti dirasakan industri televisi umum atau non berbayar.
Direktur PT First Media Tbk (KBLV) Dicky Moechtar mengatakan iklan komersial di televisi berbayar milik perseroan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Saat ini, porsi kontribusi iklan terhadap pendapatan subscription secara total mencapai 8 persen.
”Memang kalau dilihat persentasenya kecil tapi, signifikan. Karena langsung masuk ke bottom line (laba bersih). Tidak perlu cost buat kita tayangkan iklan komersial seperti di TV biasa itu,” ujarnya di sela Public Expose KBLV, hari ini (4/12).
Perusahaan internet dan TV berbayar milik grup Lippo itu memiliki 17 channel dari total ratusan saluran baik lokal maupun asing yang bisa diandalkan untuk menarik iklan komersial lokal. ”17 channel yang bisa bawa iklan lokal itu karena, channel-channel itu diperjanjikan sama penyedia (untuk diperbolehkan menayangkan iklan komersial lokal),” terusnya.
Iklan komersial di televisi berbayar dianggap Dicky sangat strategis sebab, nyaris tidak perlu belanja modal untuk penayangannya. Pihaknya hanya perlu terima materi kemudian menayangkan. Meskipun demikian, menurut dia, kontribusi dananya tetap akan lebih kecil dibandingkan sumber pendapatan lain.
Sejauh ini, sumber pendapatan utama KBLV masih dari data internet ritel mencapai 60 persen. Kontribusi kedua dari TV berlangganan ritel diikuti data korporasi, dan pendapatan iklan komersial.
Sepanjang sembilan bulan 2014 pendapatan KBLV Rp 1,8 triliun atau naik sekitar 45,6 persen dibandingkan Rp 1,2 triliun pada periode sama tahun lalu. Laba bersih tercatat Rp 27,004 miliar pada kuartal ketiga tahun ini atau naik dibandingkan rugi bersih Rp 172,628 miliar pada kuartal ketiga 2013.(gen/dio)