Ucapkan Campur Racun, FPI Ogah Minta Maaf ke Masyarakat Sunda
jpnn.com - PERSETERUAN antara Front Pembela Islam (FPI) dan masyarakat Jawa Barat tampaknya akan terus berlanjut. Pasalnya, ormas keagamaan itu ogah meminta maaf atas ucapan Rizieq Shihab yang memelesetkan salam masyarakat Sunda sampurasun menjadi campur racun. Padahal perkataan itu sangat mencederai tradisi masyarakat Sunda.
Ketua FPI Jabar Abdul Qobar, menegaskan tidak ada yang salah dengan ucapan campur racun. Menurutnya permemintaan maaf itu diucapkan jika ada kesalahan. “Kan ini hanya miskomunikasi,” jelas Qohar, Kamis (26/11) seperti dilansir pojoksatu (JPNN Group).
Dia mengatakan, bila melihat durasi penuh ceramah yang 2 jam, maka terlihat jelas konteks ucapan campur racun itu.
Menurut dia, maksud Habib Rizieq itu, bila ucapan assalamulaikum diganti dengan ucapan salam yang lain maka yang terjadi malah campur racun. Tidak ada maksud menghina sapaan orang Sunda.
“Makanya kami sayangkan yang melakukan pelaporan atau menuntut minta maaf. Ini tidak mengcross-check kepada kami. Jadi terlalu tergesa-gesa menanggapi kabar dan mendorong meminta maaf,” ujarnya
Sebelumnya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta agar Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Sunda. (ril/pojoksatu)