Udara Panas Jepang Cabut Dua Nyawa
jpnn.com - TOKYO - Hawa panas melanda Jepang. Sedikitnya dua orang meninggal karena tidak mampu menoleransi temperatur udara yang terlalu tinggi akhir pekan ini.
Selain merenggut dua nyawa, hawa panas mengakibatkan ratusan orang masuk rumah sakit lantaran mengalami dehidrasi.
Media Jepang melaporkan, dua korban tewas karena hawa panas itu adalah warga lanjut usia. Dari tahun ke tahun, temperatur udara yang sangat tinggi di Negeri Sakura tersebut memang selalu memakan korban jiwa.
Biasanya korban tewas memang warga lanjut usia. Hingga kemarin (1/6), warga lanjut usia mendominasi pasien yang dirawat di rumah sakit gara-gara hawa panas.
"Seorang perempuan berusia 74 tahun tiba-tiba pingsan saat berkebun di sisi timur Prefektur Chiba. Dia lantas meninggal," terang media Jepang pada Sabtu (31/5).
Bersamaan dengan itu, seorang nenek 61 tahun meninggal setelah ditemukan tergeletak tidak sadar di kebun rumahnya di Prefektur Ibaraki.
Kemarin (1/6) seorang pria 76 tahun ditemukan pingsan di tepi sebuah sungai di Kota Sera, sebelah barat Prefektur Hiroshima. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit dan kini menjalani perawatan.
"Diduga, dia pingsan karena tidak tahan dengan hawa superpanas yang kini melanda Jepang," kata sopir ambulans yang membawanya ke rumah sakit.
Saat ini sedikitnya 300 orang terpaksa dirawat di rumah sakit. Kemarin temperatur udara di sebagian besar wilayah Jepang mencapai sekitar 30 derajat Celsius. Di kota-kota di wilayah tengah Prefektur Tokyo, suhu udara bahkan tercatat mencapai 33 derajat Celsius.
"Temperatur udara di Kota Tatebayashi, sebelah utara Kota Tokyo, mencapai 36 derajat Celsius," jelas media. (AFP/hep/c14/dos)