Ulama Kalsel Siapkan Kriteria Cawapres untuk Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Para ulama dari berbagai pondok pesantren dan organisasi keagamaan dari Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah membahas kriteria calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2019. Hanya saja, para ulama di Kalsel belum menyampaikan hasil pembahasan soal kriteria cawapres itu kepada Presiden Jokowi.
Adalah Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan (Kalsel) Abdul Hafiz Anshari yang mengungkap hal itu usai bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi di Kompleks Istana Negara pada Selasa (13/3). Menurut Hafiz, pertemuannya dengan Presiden Jokowi hari ini lebih fokus pada upaya menangani masalah narkoba, menjaga NKRI, hingga pengembangan ekonomi umat.
"Kami tidak membicarakannya walaupun tadi malam pembahasan itu (cawapres, red) ada. Ada pembicaraan tapi tidak kami sampaikan kepada beliau," kata Hafiz.
Hafiz menambahkan, para ulama Kalsel sudah merumuskan beberapa kriteria cawapres yang akan mendampingi Jokowi. Kriterianya antara lain memiliki kemampuan, kapasitas dan kapabilitas sebagai cawapres, serta punya nuansa keagamaan.
Bagaimanapun, katanya, Indonesia adalah negara yang agamis. Karena itu, para ulama berharap agar pendamping Jokowi berikutnya memiliki kepedulian dan memiliki kemampuan yang cukup di bidang agama.
"Tentu agamis di sini adalah yang modern sesuai dengan perkembangan, sesuai dengan perkembangan tapi dengan pemikiran-pemikiran yang tetap tidak bergeser pada poros Islam. Agamis ini adalah Islam," sebut Hafiz.
Lebih lanjut Hafiz mengatakan, pihaknya juga juga tidak secara eksplisit menyatakan dukungannya untuk Jokowi. Sebab, MUI bukanlah lembaga politik.
"Eksplisit kami tidak menyebutkan itu (mendukung). Tapi kami menegaskan bahwa yang hadir ini siap mendukung pemerintah melaksanakan program-program kerjanya. Sampai di situ saja kami bicara, karena kami tidak ada muatan politik di sini," tambah Hafiz.(fat/jpnn)