Unggulkan Jokowi, Saiful Siap Berhenti Jadi Tukang Survei jika Meleset
jpnn.com - JAKARTA - Peneliti Utama Lembaga Survei Indonesia (LSI), Saiful Mujani siap adu data terkait dengan hasil hitung cepatnya pada pemungutan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) yang digelar Rabu (9/7). Pria yang juga mendirikan Saiful Mujani Research & Consulting menantang lembaga survei lainnya yang berbeda dengan hasil hitung cepatnya.
Saiful seperti yakin dengan hasil hitung cepatnya. Makanya, bila quick count SMRC yang bekerjasama dengan LSI berbeda signifikan dengan rekapitulasi KPU pada 22 Juli nanti, ia siap mengundurkan diri jadi tukang survei.
"Saya tidak mungkin main-main dengan ini. Kalau terbukti nanti, dengan hasil KPU dan meleset secara signifikan, saya akan berhenti menjadi tukang survei," kata Saiful dalam wawancaranya dengan salah satu stasiun televisi swasta, Rabu (9/7).
Alumnus Ohio State University, Amerika Serikat menegaskan dirinya akan mempertaruhkan keilmuannya. Apalagi kata dia, karirnya sebagai peneliti sudah dirintis selama 20 tahun.
"Saya sudah menjadi peneliti selama 20 tahun. jadi ini pekerjaan saya, saya sebagai peneliti secara profesional. Oleh karena itu, saya tidak mungkin main-main," ucapnya.
SMRC-LSI sendiri dalam hitung cepatnya mengunggulkan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan 52,76 persen. Sementara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kisaran 47,24 persen. Kesimpulan ini diambil dari data 85 persen yang masuk dari 4.000 tempat pemungutan suara (TPS) dengan tingkat toleransi kesalahan 0,7 persen. (awa/jpnn)