Untung Rugi Libur Panjang Lebaran bagi Pengusaha
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Bidang Kebijakan Umum Danang Girindrawardana mengungkapkan libur lebaran lebaran tahun ini akan menimbulkan keuntungan serta kerugian bagi pengusaha.
Cuti panjang akan menguntungkan pengusaha di sejumlah sektor seperti pariwisata, jasa transportasi, dan perhotelan. Sebab, bisnis mereka berpotensi meningkat selama masa liburan.
Namun di sisi lain, menurut Danang, hal itu akan menurunkan produktivitas dan memicu hambatan di sektor-sektor yang saling tergantung satu sama lain.
”Misalnya pengguna jasa pelabuhan atau aktivitas ekspor yang harus selalu berkordinasi dengan operator dan jasa perbankan,” tambah Danang.
Untuk itu, lanjut Danang, beberapa catatan yang ada dalam keputusan tersebut misalnya yang menjelaskan bahwa pelayanan publik akan tetap beroperasi, transaksi pasar modal tak terganggu, serta sektor perhubungan dan logistik yang dipastikan bisa tetap berjalan dapat terealisasi dengan baik.
Untuk tahun ini, Kemenperin menetapkan target pertumbuhan industri pengolahan non migas sebesar 5,67 persen atau lebih tinggi dibandingkan target tahun lalu. pertumbuhan industri pada 2018 akan didorong oleh beberapa sektor industri, seperti makanan dan minuman, bahan kimia dan barang dari kimia, farmasi, logam dasar, alat angkutan, dan elektronik.
Sepanjang kuartal satu 2018, industri manufaktur tercatat tumbuh sebesar 5,03 persen atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 4,80 persen. Sektor yang mengalami pertumbuhan paling tinggi yaitu industri mesin dan perlengkapan sebesar 14,98 persen.
Disusul oleh industri makanan dan minuman serta logam dasar yang masing-masing mencatatkan pertumbuhan sebesar 12,70 persen dan 9,94 persen. (agf)