Urai Kepadatan saat Mudik, ADSP Berlakukan Tarif Siang-Malam
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Danang S. Baskoro punya terobosan baru untuk mengurai kepadatan saat mudik Lebaran di pelabuhan. Tahun ini, ASDP bakal menerapkan dua tarif berbeda. Yakni, tarif siang-malam.
Sebab, selama ini banyak penumpang atau pemudik yang lebih memilih untuk melakukan perjalanan di malam hari ketimbang siang. Alhasil, Pelabuhan Merak kebanjiran pemudik dari sore-malam hari.
"Kami akan menggunakan dua tarif, tarif siang dan malam hari untuk mengurai kemacetan. Kalau yang kemarin hanya satu tarif. Mereka (pemudik) semua pada pulang malam, sehingga pelabuhan tidak bisa menampung kendaraan yang akan mudik maupun sepeda motor, sehingga terjadi kemacetan di luar pelabuhan," beber Danang di Jakarta, Kamis (11/6).
Dengan diberlakukannya tarif siang-malam, perseroan juga ingin membuat penumpang lebih nyaman saat mudik menggunakan kapal. Selain itu, para pemudik juga memiliki pilihan.
“Maka tarifnya dibikin dua. Selama ini hari mudik Lebaran itu untuk penyeberangan, semuanya pasti malam dan kalau siang pasti kosong," kata Danang.
Namun, harga tiket malam bakal lebih mahal dibandingkan siang. Bahkan, perbedaannya bisa mencapai 100 persen. Menurut Danang, penumpang akan memilih perjalanan malam hari jika tarif hanya berbeda sedikit.
"Malam lebih mahal, karena malam lebih dingin, biasanya mereka puasa, akhirnya mereka tidak nyaman. Kemungkinan dua kali lipat (100 persen), kalau cuman 10 persen (penumpang) tetap pilih malam. Macam-macam tarifnya, ada mobil, ada motor, (tarifnya) 100 persen dari harga sekarang," tukas Danang. (chi/jpnn)