Usai Laga Pemain Tagih Gaji, Gebrak Meja
jpnn.com - BANDA ACEH - Di luar dugaan, bermain di kandang sendiri, skuad Laskar Rencong terpaksa harus mengakui keunggulan tim tamu PSPS Pekanbaru. Pada laga lanjutan kompetisi Divisi Utama Utama Liga Indonsia 2014 kemarin sore, Persiraja kalah 2-1 atas tim tamu.
Penampilan anak-anak Persiraja kemarin sore memang tidak seperti laga sebelumnya. Performa Kurniawan dkk terlihat sedikit menurun dari biasanya. Hal tersebut membuat laskar Askar Bertuah dengan mudah mengalahkan Persiraja.
Buruknya penampilan skuat tim berjuluk Laskar Rencong tersebut ternyata buntut dari berbagai masalah yang dialami oleh para pemain. Hal tersebut terkuak usai anak asuh Akyar Ilyas melakoni pertandingan.
Kurniawan, Septi Hardiansyah dan pemain lainnya mendatangi ruang konferensi pers yang berada di samping ruang pengurus tim dan Panitia penyelenggara pertandingan. Kedatangan mereka tak lain untuk menjumpai pengurus tim dan panitia pertandingan guna menuntut gaji dan kejelasan kontrak mereka.
Pasalnya, hingga melakoni lima pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia 2014, para pemain belum mendapat sepeser gaji dan uang saku dari pengurus tim. "Mana kejelasannya, dari pertama pertandingan sampai sekarang kami belum dibayar sepeser pun. Kami menuntut hak kami," tegas Kurniawan, dan sejumlah pemain lainnya dengan nada emosi.
"Kami sudah bermain dengan iklas selama ini, tapi tidak ada upaya dari pengurus untuk membayarnya. Bahkan selama ini pengurus sangat tertutup dengan pemain," tambah para pemain kemarin.
Emosi para pemain semakin memuncak karena tak satu pun pengurus menjumpai mereka. Selang 15 menit kemudian, Sekretaris Persiraja Said Mursal menjumpai para pemain. Emosi antara pemain dan pengurus tim pun semakin tak terbendung. Pemain terus meminta pengurus untuk membayar gajinya.
Aksi pukul meja dan perang urat saraf pun semakin menjadi-jadi saat kedua pihak saling beradu argumen. Said Mursal di hadapan pemain dan belasan awak media menjelaskan bahwa pihaknya sedang berusaha mencari dana untuk membayar gaji pemain.
"Sertifikat rumah saya gadai demi persiraja, jangan kalian pikir saya tidak memikirkan Persiraja," tegas Said Mursal.
Suasana memanas akhirnya dapat diredam setelah beberapa petugas kepolisian dan Manager Tim Persiraja Zulkifli Alfat dan sejumlah penonton mendinginkan suasana. Hingga aksi protes tersebut usai, belum ada keputusan pasti terkait tuntutan para pemain.
Manajer Persiraja Zulkifli Alfat, kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN) mengutarakan, dirinya tidak mengetahui anak-anak Persiraja akan melakukan aksi tersebut. Kata dia, aksi spontan Kurniawan Cs tersebut buntut dari ketidakpercayaan pemain terhadap pengurus.
"Aksi yang mereka lakukan itu sudah benar karena mereka menuntut haknya. Tapi saya tidak mendukung aksi itu karena masih ada cara lain untuk menyelesaikan maslah ini," jelasnya.
Sementara itu, sang pelatih Akyar Ilyas dalam konfrensi pers meminta maaf kepada pendukung Persiraja atas kekalahan dari tim tamu. "Saya minta maaf kepada masyarakat. Anak-anak sudah bermain maksimal ditengah keterbatasan. Kita akan tetap bermain maksimal," terangnya.
Dalam pertandingan kemarin, kedua tim terlihat bermain all out dan saling melakukan tekanan. Beberapa kali peluang gagal dimanfaatkan Akli dan Fitra. Aksi serupa juga dialami oleh anak asuh Philep Hansen.
Hingga menit ke 34, petaka menimpa skuad Laskar Rencong. Gol bunuh diri Ahmad Yani membawa PSPS Pekanbaru unggul 1-0 atas tuan rumah Persiraja. Tambahan waktu 3 menit belum membuat anak-anak Persiraja menyamakan kedudukan. Hingga wasit Untung Santoso, meniupkan peluit tanda babak pertama berakhir, Persiraja masih tertinggal 1 gol.
Memasuki babak kedua, Andre Abu Bakar, menambah kemenangan PSPS di menit ke 49. Dimenit 72, Jessi Gunawan melalui tendangan kerasnya di luar kotak pinalti berhasil memperkecil kekalahan. Menit-menit terakhir Persiraja menguasai lapangan, namun Akli dkk selalu gagal mengeksekusi bola ke gawang lawan.
Tambahan waktu selama empat menit tak lantas membuat Persiraja bangkit. Laskar Rencong masih tertinggal 2-1 atas tim berjuluk askar bertuah.(maz)