Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Usai Lapor Polisi, Dianiaya Lagi oleh Suami

Selasa, 20 Mei 2014 – 09:26 WIB
Usai Lapor Polisi, Dianiaya Lagi oleh Suami - JPNN.COM

MEDAN - Penderitaan Der boru Tampubolon (34) tak ada habisnya. Usai pulang melaporkan suaminya dalam kasus penganiayaan hingga mengakibatkan janin berusia 9 bulan di dalam kandungannya tewas, mantan marketing bank yang banting stir jadi pemulung ini, kembali dianiaya.
 
Kasus penganiayaan itu terulang, Minggu (18/5) malam. Lantaran takut Der  pun memutuskan lari dan menginap di rumah temannya di seputaran Jalan Seroja, Pasar IV Kel. Tanjung Sari, Kec. Sunggal pada malam itu.
 
"Dia (pelaku) tidak tahu kalau aku melaporkannya ke polisi. Pas malam sampai aku ke rumah, langsung aku dipukuli dan tidak memperbolehkan aku duduk di kursi, juga tinggal di rumah itu," ujar korban saat ditemui Posmetro Medan (Grup JPNN), Senin (18/5) siang.
 
Dalam ketakutannya, Dermawan berharap agar polisi segera menangkap suaminya, Jon (43). "Memang udah tidak tahan kali aku. Dia itu pintar ngomong dan selalu bisa aku yang disalahkan. Dia pintar mengalihkan pembicaraan," tukasnya.
 
Terkait pengaduannya sebelumnya di Polsek Sunggal, Dermawan mengaku rela melepaskan sang suami. "Kalau dia dipenjara kan bukan berarti cerai. Aku mau dia dapat pelajaran dulu, mana tahu dia bisa sadar," ujarnya.
 
Korban menambahkan, keesokan harinya lantaran dia tidak tidur di rumah dan paginya datang untuk mengganti pakaian. Suaminya tidak lagi menganiayanya dan hanya berdiri di teras rumah sembari berbicara sendiri.
 
"Mungkin dia sudah tahu dari pemberitaaan (mengenai laporannya ke polisi yang diberitakan Posmetro edisi Senin, red). Tadi (Senin) pagi aku tidak ada dipukulnya lagi, pas aku udah siap mandi dan ganti baju dan mau pergi lagi sama anakku yang paling kecil. Dia hanya berdiri di teras aja sambil bilang kalau dia tidak takut," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Der dengan berderai air mata dan luka memar di sekujur tubuh, mendatangi Polsek Sunggal, Minggu (18/5) sekira pukul 17.30 WIB.  Kepada polisi, ibu tiga ini mengaku sudah tak tahan tiap hari disiksa oleh suaminya.

"Aku kemari mau melaporkan suamiku. Sudah nggak tahan lagi aku tiap hari disiksa dan dipukulinya. Bahkan karena pemukulan itu anakku yang masih dalam kandungan meninggal," lirih wanita berambut sebahu yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung itu. (tun/bd)

MEDAN - Penderitaan Der boru Tampubolon (34) tak ada habisnya. Usai pulang melaporkan suaminya dalam kasus penganiayaan hingga mengakibatkan janin

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News