Ustadz Gagas Perangi Geng Motor
jpnn.com - PASEH – Warga Paseh, Cihideung, Tasikmalaya, berkomitmen memerangi geng motor. Setelah men-sweeping anggota geng dua minggu lalu, mereka kemudian memasang spanduk pernyataan sikap perang terhadap para begundal jalanan yang telah berani menyerang mereka di awal Ramadan tahun ini.
Ustadz Maman Mahad Ihyacasunnah, tokoh Paseh yang juga penggagas pemasangan spanduk, mengatakan pemasangan spanduk imbauan perang bagi geng motor itu sebagai tindak lanjut pertemuan semua tokoh, ulama, pemuda dan masyarakat Paseh menyikapi penyerangan dan pembacokan terhadap pemuda Paseh di awal Ramadan.
"Kita sudah berkomitmen dan sepakat, mulai kini kita akan perangi geng motor di manapun keberadaan mereka," ujarnya saat dihubungi Radar Cirebon (grup JPNN), kemarin (11/8).
Dia mengajak warga Kota Tasik untuk memerangi aksi geng motor. "Saya harap semangat memerangi geng motor ini tidak hanya di Paseh saja, tapi juga bisa di wilayah lain," harapnya.
Terkait pembacok pemuda Paseh, Ustadz Maman belum mengetahui informasinya. "Tapi saya sangat yakin jika polisi saat ini terus memburu pelaku dan kita sebagai warga negara harus ikut mendorong serta membantu tugas mereka," tuturnya.
Terpisah Ketua Forum Anti Kekerasan Tasikmalaya Dindin C Noerdin mengatakan masyarakat saat ini mengalami shock culture sehingga mencari dan merumuskan sendiri model amar ma'aruf nahi munkar secara produktif.
"Shock culture atau keterkejutan budaya yang menjadi pembakar semangat masyarakat untuk memberantas geng motor," ujar tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tasikmalaya ini. (kim)