Usung Pembalap Ganteng di Jatim, Gerindra Anti-Mainstream
jpnn.com, JAKARTA - Keberanian Partai Gerindra memunculkan sosok Moreno Soeprapto di Pilgub Jatim 2018 cukup mengejutkan. Pasalnya nama Anggota DPR kelahiran Jakarta, 14 November 1982 ini sebelumnya tak pernah diperbincangkan sebagai kandidat kepala daerah.
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, dengan memunculkan nama Moreno, Partai Gerindra jelas belum menyerah untuk membuat poros baru di luar koalisi pengusung Saefullah Yusuf-Azwar Anas dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
"Saya melihat dan mencermati, Gerindra yang jelas ingin buat poros di luar Gus Ipul dan Khofifah. Gak mau ikut-ikutan partai lainnya namun punya arus atau poros sendiri," ucap Pangi ketika berbincang dengan jpnn.com, di Jakarta pada Minggu (24/12).
Menurut direktur eksekutif Voxpol Center ini, mantan pembalap ganteng yang juga adik kandung Ananda Mikola memang bukan lawan tanding sebanding untuk Gus Ipul maupun Khofifah pada saat ini. Namun Moreno diprediksi bisa meraup dukungan pemilih milenial dan pemula.
Memunculkan Moreno yang memiliki garis keturunan dari Bupati Malang III Raden Tumenggung Ario Notodiningrat juga patut diapresiasi. Sebab, ada figur alternatif yang bisa dipilih warga Jatim sebagai calon pemimpinnya.
"Gerindra mengajukan Moreno pasti banyak alasan dan pertimbangan, misalnya sebagai antitesis dari Gus Ipul dan Khofifah, sosok atau figur anak muda generasi baru dan energik, tokoh pembaruan," tutur pengajar di UIN Jakarta ini.
Pengamat yang akrab disapa Ipang, menilai Pilgub Jatim akan lebih menarik dengan kemunculan calon di luar Gus Ipul dan Khofifah. Dengan begitu masyarakat disajikan menu yang lebih variatif pada tokoh alternatif.
Bahkan, hasil akhir Pilkada Jatim menurutnya juga bisa mengejutkan bila poros Gerindra bekerja keras meskipun waktu tersisa jelang pendaftaran pasangan calon semakin sempit.
"Bukan tidak mungkin juga Moreno bisa menjadi kuda hitam. Tapi Gerindra perlu kerja keras dalam rangka mendongkrak elektabilitasnya yang masih relatif rendah," pungkas Ipang.(fat/jpnn)