Valentino Rossi dan 2 Mimpi Besar yang Nyaris Mustahil
Rossi pun kembali ke Yamaha pada 2013 lalu. Pembalap yang identik dengan nomor 46 itu seolah mulai menemukan kehebatannya lagi. Rossi finish di posisi keempat klasemen akhir dengan koleksi 237 angka.
Rossi semakin menggila pada musim lalu. Saat itu, dia bersaing ketat dengan sang juara bertahan Marc Marquez. Sayangnya, Rossi hanya bisa duduk di urutan kedua klasemen akhir setelah tertinggal 67 poin dari Marquez.
Hasil yang terus meningkat itu membuat Rossi semakin pede menyambut musim 2015. Rossi pun mulai berani mematok target menyamai rekor Giacomo Agostini sebagai pembalap dengan gelar juara terbanyak di kelas premier.
Selama berkarier, Agostini sudah membukukan delapan trofi juara kelas premier (MotoGP dan 500cc). Artinya, Rossi hanya membutuhkan satu trofi juara dunia lagi untuk mewujudkan mimpi keduanya.
“Giacomo Agostini masih merupakan pembalap terhebat,” ujar Rossi seperti dilansir laman resminya.
Kans Rossi terbuka sangat lebar musim ini. Dia menjadi pembalap paling stabil. Hingga seri ke-17, Rossi hanya dua kali gagal melaju ke podium. Yakni di San Marino dan Australia.
Namun, ambisi Rossi menyamai rekor Agostini kini bak jauh panggang dari api. Itu terjadi setelah Rossi menendang Marquez di Malaysia lalu. Gara-gara aksinya itu, Rossi harus memulai balapan dari posisi buncit di Valencia nanti.
Bagi Rossi, itu tentu hal yang sangat menyesakkan. Sebab, saat ini dia hanya unggul tujuh poin dari Jorge Lorenzo di klasemen sementara. Dua mimpi besar Rossi (juara dunia bersama Ducati dan menyamai rekor Agostini) kini bakal sulit tercapai.