Visa Lima Kloter Pertama Jemaah Haji Sudah Siap
SURABAYA - Visa untuk lima kloter jamaah haji Jawa Timur gelombang pertama sudah siap. Saat ini dokumen tersebut sudah sampai di Asrama Haji Surabaya di Sukolilo.
"Saat ini kami dalam proses menempelkan visa tersebut ke paspor calon jamaah haji. Visa untuk calon jamaah haji lainnya masih diproses di Jakarta," kata Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur Mahfuz Shodar.
Dia menjelaskan, Kemenag memang langsung mengirimkan dokumen visa yang telah selesai ke masing-masing embarkasi. Tidak ada lagi visa yang lama menumpuk di Jakarta.
Pemerintah pusat berharap kendala yang terjadi tahun lalu tidak terulang lagi sehingga jamaah bisa menjalankan ibadah haji dengan tenang.
Shodar mengingatkan para CJH bahwa paspor dan visa merupakan dokumen penting yang harus terus dibawa CJH. Jika itu hilang sebelum keberangkatan, jamaah tidak bisa menaiki pesawat.
Karena itu, Kemenag menyediakan tas kecil untuk tempat penyimpanan dokumen tersebut. Tas tersebut juga harus terus dikalungkan di leher jamaah.
"Paspor dan visa nanti langsung dipegang jamaah," imbuhnya.
Shodar menuturkan, pihaknya akan berusaha menyelesaikan kegiatan penempelan visa ke paspor. Dengan demikian, dokumen-dokumen itu sudah siap saat jamaah embarkasi Surabaya memasuki asrama haji. Karena itu, mereka juga terus memantau perkembangan penyelesaian visa di tingkat pusat.
Sementara itu, persiapan di Asrama Haji Sukolilo hampir matang. Perbaikan sarana prasarana sudah selesai dilakukan. Selain itu, kebersihan dan keamanan terus dijaga.
"Masih ada sekitar sepuluh hari menuju asrama. Kami sedang mematangkan persiapan," terangnya.
Bagi CJH yang akan menuaikan ibadah haji tahun ini, Shodar juga memberikan imbauan. Dia mengatakan, jamaah jangan sampai memberatkan diri sendiri. Tidak perlu membawa barang terlalu banyak. Apalagi seperti kompor atau rice cooker. "Supaya tidak kelelahan," ujarnya.
Shodar juga memastikan bahwa panitia penyelenggara ibadah haji telah menyediakan konsumsi dua kali sehari selama 17 hari. Sedangkan untuk sisanya, mereka mendapatkan living cost yang bisa digunakan untuk membeli makanan. Depot makan juga tersedia di lokasi yang dekat dengan tempat tinggal jamaah.
Selain itu, alat semprot air dan botol minuman perlu dibawa. Sebab, suhu pada puncak kegiatan haji di Tanah Suci nanti diperkirakan lebih dari 50 derajat Celsius. "Banyak minum agar tidak sampai dehidrasi meski di ruangan ber-AC sekalipun," tuturnya. (ant/c10/fat/flo/jpnn)