Wabah Campak Merebak Di Sumalata
Jumat, 16 Juli 2010 – 09:48 WIB
SUMALATA – Penyakit campak kembali mengancam desa Dulukapa, Sumalata, Gorontalo Utara. Sedikitnya lima bocah dan seorang bayi kini mengidap penyakit kulit yang mudah menular itu dalam sepekan terakhir. Pada umumnya, para orang tua mengaku tidak mengetahui penyebab utama mewabahnya penyakit ini. Karena, terjadi secara tiba-tiba dan bersamaan. "Awalnya timbul bintik-bintik di sekuju tubuhnya. Kemudian disertai demam berkepanjangan, yang diikuti dengan batu-batuk seperti orang TBC," jelas Risan Demanto, orang tua dari salah satu pasien campak yang kini tengah dirawat di Rumah Sakit Islam Gorontalo. Risan mengaku sempat panik atas penyakit yang menyerang anaknya. Apalagi, kata Risan, semenjak sakit anaknya tidak mau makan maupun minum. Sementara, badannya demam tinggi. Kondisi ini diperparah minimnya fasilitas kesehatan maupun tenaga medis di kecamatan Sumalata, tempat Risan tinggal.Akibatnya, ia harus memeriksakan anaknya ke rumah sakit Islam Gorontalo, yang letaknya cukup jauh. "Sebagian pengidap Campak dirawat di rumah sakit ini. Namun, sebagian dilarikan ke rumah sakit Aloei Saboe Gorontalo, karena tidak memiliki Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), tetapi mereka memiliki Jamkesda," kata Risma yang juga anggota DPRD Gorut ini kepada wartawan.
Lebih jauh Risan berharap pemerintah segera memberikan perhatian atas mewabahnya penyakit Campak di daerahnya."Kami berharap pemerintah segera menambah fasilitas kesehatan di wilayah Sumalata. Bukan hanya sarana medis, tetapi juga tenaga medisnya," ujar Risan menegaskan. Ia juga menekankan agar Dinas Kesehatan (Dinkes) mengoptimalkan programnya untuk memberantas penularan penyakit campak."Terutama pemberian vaksinasi terhadap balita yang dapat mencegah tertularnya penyakit tersebut. Kami tidak ingin anak-anak lain tertular penyakit ini," ujar Risan menambahkan.(roy)