Wabah COVID-19 Makin Parah, Pemerintah Malaysia Cuma Kucurkan Rp 52 Miliar
jpnn.com, PUTRAJAYA - Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yasin meluncurkan paket bantuan Perlindungan Ekonomi dan Rakyat Malaysia (Permai) senilai RM 15 miliar atau Rp 52 miliar yang merupakan paket bantuan kelima selama pandemik COVID-19 mulai Maret 2020.
Muhyiddin mengemukakan hal itu dalam pidato pengumuman Paket Bantuan Permai di Putrajaya, Senin (18/1).
"Semenjak penularan wabah COVID-19 awal tahun lalu, pemerintah telah melaksanakan empat paket rangsangan ekonomi yang senilai 305 miliar ringgit atau lebih 20 persen daripada PDB bagi membantu rakyat dan perekonomian dan juga melindungi ekonomi kita. Paket-paket rangsangan ekonomi ini telah melibatkan 55 miliar ringgit suntikan fiskal oleh pemerintah," katanya.
Melalui pemantauan oleh Lembaga Laksana di bawah Kementerian Keuangan, ujar dia, pihaknya telah diinformasikan bahwa usaha pelaksanaan oleh 53 kementerian dan lembaga-lembaga pemerintah telah memastikan lebih 20 juta rakyat dan 2,4 juta tempat usaha menerima manfaat langsung dari paket-paket rangsangan ekonomi ini.
"Turut mendukung usaha pemulihan ekonomi adalah APBN 2021 yang diumumkan pada 6 November yang lalu. APBN ini menyediakan peruntukan terbesar dalam sejarah negara sebanyak 322,5 miliar ringgit," katanya.
Muhyiddin mengatalan setiap Minggu dirinya menegaskan kepada menteri-menteri Kabinet supaya segala inisiatif ini mestilah dilaksanakan dengan segera.
"Pemerintah telah berkali-kali membuktikan bahwa kita tidak akan berkompromi di dalam memastikan kesejahteraan rakyat, kelangsungan perniagaan dan ketahanan ekonomi. Maka, dengan senang hati saya ingin umumkan paket bantuan Perlindungan Ekonomi dan Rakyat Malaysia," katanya.
Sebanyak 22 inisiatif akan dilaksanakan di bawah Permai yang berbasis kepada tiga hal yakni memerangi wabah COVID-19, memelihara kesejahteraan rakyat dan mendukung kelangsungan perekonomian. (ant/dil/jpnn)