Wacana Penghapusan Bensin Dianggap Instan
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara meminta agar pemerintah menolak rekomendasi tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) yang mengusulkan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium atau RON 88. Alasannya, kebijakan peniadaan bensin belum dikaji secara menyeluruh.
"Kita harus tolak kalau dijalankan secara mendadak, yang katanya antara 3-5 bulan lagi. Saya melihat rekomendasi tersebut belum mempertimbangkan seluruh aspek," beber Marwan saat dihubungi, Selasa (23/12)
Marwan mengungkap, rekomendasi tim RTKM baru sebatas hasil kajian atas aspek finansial karena adanya dugaan penyelewengan atau mafia. Sementara lanjut dia, aspek strategis nasional lainnya belum seluruhnya dikaji. Seperti ketahanan energi, kebutuhan NOC, ekonomi terkait pengilangan di dalam negeri dan dividen yang dibayarkan Pertamina.
"Saya tidak melihat itu sudah dikaji secara komprehensif untuk dijadikan pertimbangan dalam membuat rekomendasi. Jadi intinya, untuk membuat rekomendasi itu dibutuhkan semua aspek. Rekomendasi ini baru sepertiga atau seperlima aspek yang baru diambil, sehingga seperti itulah rekomendasi yang dihasilkan," katanya.
Atas dasar itulah, ia berpandangan pemerintah tidak harus menerima dan menelan mentah-mentah rekomendasi tim RTKM untuk dijadikan kebijakan. (chi/jpnn)