Waduh, Jalur Kereta Ternyata Belum Normal

SURABAYA – Bagi Anda pemudik wilayah Jawa Timur perjalanan kereta api jurusan Surabaya-Banyuwangi hingga kemarin belum normal. PT KA (Persero) Daop 8 sedang memperbaiki jalur rel yang rusak.

Untungnya, kerusakannya tidak parah. PT KA (Persero) Daop 8 Surabaya hanya menambah batu kricak di ruas jalur rel yang tergenang. Panjang rel yang terkena erosi banjir mencapai 400 meter. Untuk memperbaikinya, PT KA membutuhkan 2 ribu rit batu kricak.

Kepala Humas PT KA (Persero) Daop 8 Surabaya Suprapto menyatakan, perbaikan itu membutuhkan waktu tiga hari. Selama itu, perjalanan lima kereta belum bisa dilayani. Skenario yang diterapkan masih sama. Yakni, pembatalan sepenuhnya dan pembatalan separo.

 ''Kami harap masyarakat bisa memaklumi kondisi tersebut,'' katanya.

Kereta yang belum beroperasi adalah KA Mutiara Timur, Probowangi, dan Tawangalun. Kereta tersebut dibatalkan sepenuhnya. Lalu, untuk KA Logawa dan Sritanjung, diberlakukan pembatalan separo. Penumpang dari Jogjakarta dan Purwokerto diturunkan di Stasiun Gubeng, lalu diberangkatkan dengan menggunakan bus menuju Stasiun Probolinggo.

Suprapto masih berkoordinasi dengan tim di lapangan. Kemarin tim sedang mengumpulkan material untuk memperbaiki rel. Tim membutuhkan waktu sekitar tiga hari untuk mengumpulkan material dan perbaikan.

 ''Kami berharap bisa lebih cepat,'' jelasnya.

Di sisi lain, untuk mewujudkan mudik yang aman, PT KA bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Kota Surabaya untuk menggelar tes urine. Sasarannya, para masinis dan asisten masinis. Kegiatan itu bertujuan menghindari masinis yang terkontaminasi obat-obatan terlarang.

Tes urine tersebut digelar di Stasiun Pasar Turi dan Sidotopo. Lebih dari 126 kru kereta api mengikuti tes itu. Hingga kemarin sore, hasil pemeriksaan masih negatif. Belum ada yang terindikasi mengonsumsi narkoba. (riq/tau/ant/c11/c20/oni/flo/jpnn)