Wahh.. Jokowi Tegur Tjahjo Kumolo, Ada Apa?
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengakui dirinya ditegur Presiden Joko Widodo. Penyebabnya, ternyata hingga mendekati akhir tahun anggaran 2015, masih terdapat sekitar Rp 200 triliun dari total anggaran daerah yang tersimpan di bank daerah.
"Presiden negur saya, penyerapan anggaran rendah, masih ada Rp 200 triliun tersimpan di bank daerah. Kalau digelontorkan, pertumbuhan daerah berjalan. Pengelolaan anggaran harus benar, itu tugas BPK (Badan Pemeriksa Keuangan,red)," ujar Tjahjo, Selasa (15/12).
Atas kondisi yang terjadi, Tjahjo mengajak para kepala daerah benar-benar mengoptimalkan penyerapan anggaran di sisa waktu yang ada. Paling tidak dapat menyentuh angka 70 persen hingga 31 Desember mendatang. “Optimalkan tanpa harus menyalahi aturan dan mekanisme. Masih ada waktu ini, optimalkan 70 persen plus sedikit,” ujarnya.
Selain anggaran daerah, data dari Kementerian Keuangan juga memperlihatkan penyerapan anggaran di Kemendagri baru 44 persen. Menurut Tjahjo, kalau tidak optimal ia bersedia anggaran di kementeriannya dikurangi. “Kami tidak bisa menegur daerah, sebab kementerian saja penyerapannya rendah,” ujar Tjahjo.
Karena itu Tjahjo bersama Sekjen Kemendagri Yuswandi A Temenggung, akan ikut terlibat secara aktif merancang program-program di Kemendagri. Untuk tahun 2016 katanya, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kemendagri mencapai Rp 5,12 triliun. Rinciannya, 14 persen untuk belanja pegawai, 79 persen kebutuhan belanja barang dan 7 persen belanja modal.
Selain itu, para pejabat eselon I dan II di Kemendagri juga akan ditugaskan aktif turun ke daerah-daerah. Guna melakukan supervisi program pemerintah daerah. “Jangan bikin program soal pemberdayaan, zona integritas. Langsung saja, seperti bantuan fasilitas apa,” ujar Tjahjo.(gir/jpnn)