Waketum Gerindra Tuding Jokowi Ngibul soal Saham Freeport
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi telah mengumumkan bahwa saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sebanyak 51 persen disepakati menjadi milik Indonesia.
Angka tersebut hasil kesepakatan awal antara Holding BUMN Tambang PT Inalum dengan PT Freeport, setelah melalui proses negosiasi yang alot.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono menyatakan akuisisi saham raksasa tambang asal Amerika Serikat (AS) oleh Holding BUMN Inalum belum berhasil karena baru tahap kesepakatan atau memorandum of understanding (MoU), belum masuk tahap MoA (Memorandum of Agreement).
"Aduh kok mau ngibul lagi sih Kang Mas Joko Widodo nih terkait klaim sudah berhasil melakukan akuisisi saham Freeport sebanyak 51 persen. Belum berhasil kok saham Freeport diakuisisi oleh Holding BUMN Pertambangan Inalum, baru tahap kesepakatan. Baru tahap MoU belum masuk ke tahap MoA," ucap Arief kepada JPNN, Kamis (12/7).
Dikatakan Arief, dengan adanya kesepakatan itu proses akuisisi saham PTFI masih jauh. Apalagi di dalam dunia bisnis yang namanya tahap MoU, saham tersebut belum sah menjadi milik RI.
"Sebab semua kesepakatan yang ada di MoU harus disepakati dulu oleh kedua belah pihak. Itu pun kalau MoU divestasi saham Freeport sudah diteken. Ini MoU-nya saja belum diteken kok sudah klaim berhasil mengakusisi saham Freeport 51 persen. Ngerti enggak sih Joko Widodo tentang prosedur akusisi saham," tutur dia.
BACA JUGA: Freeport Sepakat 51 Persen Sahamnya Milik RI, Tepuk Tangan!
Selain klausul di dalam MoU harus disepakati sebelum meningkat ke tahap MoA, Arief juga meragukan keuangan Hoding BUMN Inalum mampu mengakuisisi saham perusahaan asal Negeri Paman Sam itu.
"Kalau pakai pendanaan pinjaman bank dari luar negeri dan dalam negeri apa saat ini perbankan mau ngucurin dana ke sektor pertambangan yang lagi meredup. Jadi Joko Widodo jangan bohongi publik dong tentang divestasi saham Freeport," pungkasnya.(fat/jpnn)