Wakil MPR Sebut Komitmen & Kolaborasi Diperlukan untuk Wujudkan Rumah Singgah Terjangkau
Menurut Subianto, keberadaan rumah singgah sangat penting.
Apalagi, jelasnya, dengan bantuan biaya pengobatan dari BPJS saat ini pasien kanker di RS Ken Saras semakin banyak.
Upaya pengobatan radioterapi dan kemoterapi, jelas dia, sangat membutuhkan keberadaan rumah singgah bagi pasien yang menjalaninya.
Diakui Subianto, BPJS sangat mendukung dari sisi pembiayaan, sehingga harus pandai menyikapi aturan karena obat-obat kemoterapi mahal sekali.
Pengelola Rumah Singgah Sahabat Lestari, Ikhwan Saefulloh mengungkapkan rumah singgah bagi penderita kanker itu seperti pelabuhan bagi orang yang terombang-ambing gelombang dan tempat interaksi antara penghuninya.
Menurut Ikhwan, rumah singgah harus mampu memberi harapan. Apalagi, ujar dia, BPJS tidak mebiayai transportasi, konsumsi, dan akomodasi.
Diakui Ikhwan, rumah singgah di Indonesia belum menjadi pusat perhatian negara, berbeda dengan penanganan bencana yang sudah ada BPBD yang menanganinya.
Ketua Pancacom, Shanty Ambarsari yang juga penyintas kanker itu, mengungkapkan pengalamannya sebagai salah satu pengguna rumah singgah Sahabat Lestari.