Walhi: Waktunya Beralih ke BBG! Kenapa?
jpnn.com - JAKARTA - Manajer Penanganan Bencana Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Mukri Friatna menilai penggunaan BBG bagi kendaraan bermotor merupakan solusi cukup ampuh mengurangi polusi udara di Jakarta.
Melalui konversi penggunaan bahan bakar fosil ke BBG tersebut, diyakini bisa memperbaiki kualitas udara yang selama ini sangat buruk dan mengganggu kesehatan masyarakat ibukota.
"Penggunaan BBG memang sudah sangat mendesak. Pasalnya, tingkat kemacetan di ibukota sangat tinggi, sehingga semakin memperparah kualitas udara yang dihirup," kata Mukri, Kamis (24/9).
Dalam kondisi macet itulah, lanjutnya, kadar gas emisi yang dilepaskan kendaraan bermotor akan jauh lebih tinggi tinggi dibandingkan dalam kondisi lalu lintas yang lancar.
Memang tak mudah mengalihkan penggunaan bahan bakar fosil ke gas bagi kendaraan bermotor. Karena itu, perlu kerja keras karena menyangkut kepentingan banyak pihak.
“Misalnya industri otomotif yang akan menargetkan sekian juta unit kendaraan bermotor baru. Mereka seharusnya sudah memperhitungkan, bahan bakar apa yang akan dipergunakan? Apakah fosil atau gas?” kata Mukri.
Dalam kondisi seperti itulah, Mukri berpendapat, sebaiknya kalangan industri otomotif juga berorientasi pada lingkungan yang bersahabat. Contohnya saja, dengan melakukan terobosan terhadap sistem bahan bakar yang dipergunakan, seperti dual fuel system.
Inovasi tersebut bukan merupakan kemustahilan, terlebih di tengah perkembangan teknologi yang demikian pesat saat ini. “Kalau ponsel saja bisa dibuat dual sim card, seharusnya pada otomotif juga bisa,” katanya. (boy/jpnn)