Wapres Minta Percepat Pembebasan Lahan
Selasa, 01 Juli 2008 – 10:44 WIB
Pernyataan tersebut disampaikan Kalla ketika menerima Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wagub Yusuf Macan Effendy (Dede Yusuf) di Istana Wakil Presiden Senin (30/6). Selain memperkenalkan diri, keduanya juga mendampingi Rektor ITB yang memaparkan rencana pendirian kampus dan pusat riset industri di Bekasi.
Khusus untuk jalan tol Cikampek-Palimanan yang terhambat pembebasan lahan di salah satu pesantren di Cirebon, Ahmad Heryawan berjanji menggunakan pendekatan kultural. ’’Sebab, saya juga punya pesantren. Bisa saja nanti pakai underpass (jalan kolong), overpass (jalan layang), atau lokasi pesantren direlokasi,’’ kata dia.
Wapres juga mendorong Pemprov Jawa Barat meningkatkan status jalan lintas selatan Jawa Barat menjadi jalan nasional. Dengan demikian, pembiayaan perawatan dan peningkatan statusnya menggunakan anggaran APBN. Jalan lintas sepanjang 365 kilometer tersebut diyakini meningkatkan perekonomian di kawasan Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian selatan.
’’Jalan di kawasan Selatan yang membentang dari Pangandaran sampai ke Pelabuhan Ratu itu masih jalan provinsi. Sebagian besar malah masih jalan yang belum berstatus,’’ kata dia. Terkait waduk Jatigede, Ahmad Heryawan berjanji segera menggelar pembicaraan dengan Perhutani dan sejumlah masyarakat untuk melepaskan hak atas tanahnya kepada pemerintah.
Waduk yang mengairi wilayah Kabupaten Cirebon, Kuningan, dan Indramayu tersebut diyakini meningkatkan produktivitas pertanian. ’’Jabar itu pemasok 20 persen beras nasional. Karena itu, stabilitas pasokan harus dijaga. Kita juga berupaya meningkatkan produktivitas dari 4,8 ton per hektare menjadi 9 ton per hektare seperti di luar negeri,’’ kata dia.
Dalam pertemuan tersebut, Kalla juga minta Pemprov Jabar mendukung upaya pemerintah memanfaatkan potensi geothermal untuk pembangkitan listrik. Hal ini sesuai rencana pemerintah menggantikan 60 persen konsumsi bahan bakar minyak dengan 30 persen batu-bara dan 30 persen dengan geothermal. (noe/oki)