Warga Australia Harus Angkat Bicara soal Rasisme
"Kami membutuhkan sesuatu yang lebih dari kata-kata. Kami membutuhkan sebuah kampanye yang menyatakan secara terang-terangan bahwa Australia sama sekali tidak mentolerir tindakan rasis."
'Kebebasan berekspresi penting, tapi perkataan dapat membunuh'
Komisi Multikultural Victoria, Vivienne Nguyen mengatakan pentingnya peningkatan kesadaran dan pendidikan diajarkan di sekolah maupun komunitas mengenai konsekuensi tindakan rasis bagi penerimanya.
"Sebagai seseorang yang datang dari negara yang dilanda perang [Vietnam] dan Pemerintah rezim tunggal, saya percaya hak asasi manusia dasar [yaitu kebebasan berpendapat] sangatlah penting," kata dia.
"Namun, kebebasan berpendapat haruslah yang bertanggungjawab... setiap dari kita... tanpa dibatasi pemimpin, karena perkataan dapat membunuh dan mempengaruhi orang...secara mendalam jauh dari apa yang kita pikirkan."
Pihak kepolisian juga menegaskan tindakan rasis tidak dapat ditolerir, setelah menyaksikan beberapa kejadian dengan motif rasisme yang semakin meningkat di awal terjadinya pandemi.
Di Queensland, terdapat paling tidak 16 kasus rasisme, berupa pelecehan dalam bentuk fisik maupun kata-kata penghinaan, terhitung sejak bulan Maret.
Polisi mendakwa perempuan berusia 15 tahun dengan dua tuduhan penyerangan yang menimbulkan luka fisik atas tindakannya menuduh seorang perempuan lain tertular virus corona, sebelum meninju wajahnya beberapa kali di Queen Street Mall, awal Maret lalu.