Warga dan TNI Perangi Tikus dengan Petasan
jpnn.com - PURBALINGGA - Petani di Kelurahan Kedungmenjangan Kecamatan Purbalingga menggelar kegiatan pemberentasan tikus, Rabu (3/4). Dalam kegiatan yang lebih dikenal dengan sebutan gropyokan tikus itu warga melibatkan TNI Kodim 0702 Purbalingga.
Gropyokan tikus di sawah warga yang luasnya ratusan hektare akan berlangsung hingga Minggu (7/6) mendatang. Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dintanbunhut) Purbalingga, Sukram, sampai saat ini tikus masih terus menyawar sawah warga.
“Kali ini petani dan TNI bergabung melakukan langkah antisipasi dan pemberantasan menyeluruh di Kedungmenjangan. Harapannya, tidak akan parah dan produktifitas panen padi akan tetap memuaskan,” ujarnya seperti dikutip Radar Banyumas.
Pada gropyokan kali ini, warga dan TNI mengunakan petasan untuk memaksa tikus keluar dari lubang persembunyian. Saat tikus keluar akibat asap petasan, maka warga akan langsung memusnahkannya.
Sukran menjelaskan, sebenarnya ada cara antisipasi yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi tikus. Yakni dengan menanam padi secara serempak agar mata rantai ttikus akan terputus. Namun, upaya itu sulit diwujudkan.
“Gambarannya jika semua panen bersama dan habis itu masa istirahat, maka tikus akan kesulitan berkembang biak di sawah. Karena makanan tidak ada. Kemudian mereka akan pergi dari lahan sawah itu,” paparnya.
Cara lain yaitu dengan menyiapkan musuh alami tikus yaitu burung hantu. Burung itu akan disiapkan untuk membasmi tikus.
“Kabarnya burung Hantu bisa langsung membasmi tikus dengan mengumpulkannya terlebih dulu bangkai dari tangkapan burung itu, baru burung akan melahapnya. Setidaknya dalam luasan lima hektar bisa ditempatkan dua burung hantu,” imbuhnya.(jpnn)