Warga Filipina Tak Percaya Duterte Antikekerasan Seksual
jpnn.com, MANILA - Rodrigo Duterte tuai pujian dan kecaman sekaligus. Presiden Filipina itu menandatangani Undang-Undang (UU) Ruang Aman pada April. Pemerintah baru mengungkap adanya aturan hukum tentang pelecehan seksual di area publik tersebut Senin (15/7).
Respons penduduk beragam. Sebagian memuji dan sebagian lagi justru tidak percaya bahwa UU itu bakal diterapkan. Ketidakpercayaan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, Duterte sering melecehkan perempuan. Tahun lalu dia memerintah tentara untuk menembak pemberontak perempuan di area vaginanya.
Pada tahun yang sama ketika berkunjung ke Korsel, Duterte mencium bibir perempuan Filipina di atas panggung. Kala itu dia dituduh menyalahgunakan kekuasaannya.
''Melihat (sikap Duterte) itu, mengimplementasikan UU tersebut tentu bakal menjadi sebuah tantangan,'' cuit organisasi yang menyuarakan hak-hak perempuan Gabriela Women's Party sebagaimana dikutip Agence France-Presse.
BACA JUGA: Pemberantasan Narkoba Telan 5 Ribu Nyawa, Duterte Menolak Diinvestigasi PBB
Yang dimaksud pelecehan, antara lain, menggoda seseorang, bersiul, meremas, menunjukkan kemaluan alias eksibisionisme, pernyataan homophobia dan transphobia, serta hal tidak mengenakkan lain. Pelecehan online lewat pesan pendek dan media sosial juga bisa dijerat. (sha/c15/dos)