Warga Kolombia Gugat FIFA Rp 15,6 T
jpnn.com - PIALA Dunia Brasil 2014 sejatinya sudah usai sejak sebulan yang lalu. Meski begitu, sisa-sisa ketegangan dari turnamen sepak bola terakbar empat tahunan itu masih terasa hingga saat ini. Nah, salah satu yang masih merasakan ketegangan tersebut adalah Aurelio Jimenez, salah satu warga negara Kolombia.
Ya, Jimenez yang diketahui berusia 74 tahun itu mengaku bahwa sampai saat ini dia mengalami gangguan psikologis dan stres berat. Penyebabnya adalah kepemimpinan buruk wasit Carlos Velasco Carballo ketika negaranya, Kolombia dikalahkan tuan rumah Brasil 1-2 di perempat final.
Jimenez pun memutuskan untuk menyewa seorang pengacara untuk menggugat FIFA (Federasi Sepak Bola Dunia) untuk membayar ganti rugi sebesar 1 miliar euro (Rp 15,6 Triliun). Alasannya, FIFA telah menugaskan CArballo yang menurutnya tidak kredibel karena tidak mampu mengendalikan permainan tuan rumah yang keras dan menjurus ke kasar.
"Saya memutuskan untuk menuntut FIFA di pengadilan Kolombia. Karena di Piala Dunia di Brasil lalu ada banyak kesalahan yang berkaitan dengan kualitas wasit yang rusak. Dan itu sangat merugikan banyak negara dengan pilihan mereka, di antaranya adalah Kolombia," ucap Jimenez.
Menurutnya, kegagalan Carballo yang mengendalikan pertandingan membuat pemain Kolombia berada dalam tekanan hebat. Apalagi, tidak sedikit tekling keras yang dilakukan oleh pemain Brasil kepada striker muda mereka James Rodriguez. Nah, karena mendapat tekanan itulah, lanjut Jimenez, memaksa Juan Zuniga melakukan pelanggaran keras bagi Neymar yang mengakibatkan striker Brasil itu mengalami retak pada tulang belakang.
"Tidak sampai di situ, wasit yang ditugaskan oleh FIFA juga menyebabkan kerusakan moral yang sangat besar dan membuat kesusahan bagi beberapa negara lainnya, seperti Cile, Inggris, Uruguay, Meksiko dan Kosta Rika," lanjut pria yang sudah mulai sepuh tersebut.
Jimenez berjanji, bila kemudian hari dia berhasil memenangkan gugatan tersebut, maka dia akan memberikan semua uang itu kepada sebuah organisasi pemerintah yang bertujuan membantu anak-anak Kolombia untuk mengembangkan bakat sepak bola mereka.(dik)