Warga Palestina Menuntut Penghapusan Blokade
jpnn.com - GAZA – Unjuk rasa untuk menuntut dibukanya blokade di Jalur Gaza, Minggu (28/12) sempat ricuh. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeluarkan tembakan saat rombongan demonstran mendekati area yang berbatasan dengan Israel. Sejauh ini, belum ada laporan korban luka dari kedua pihak.
Aksi massa itu dimotori Hamas. Mereka meminta Israel dan Mesir membuka blokade atas wilayah Gaza. Pemimpin Hamas Isamil Haniyeh juga terjun langsung dalam aksi tersebut.
’’Kami ingin dunia membebaskan Gaza dari kepungan (Israel dan Mesir),’’ ujar para pengunjuk rasa itu.
Wilayah Gaza memang terpisah dari tanah kekuasaan Palestina yang utama, yaitu Tepi Barat. Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, penduduk Gaza sangat bergantung dari dibukanya perbatasan di Mesir atau Israel. Dalam aksi itu, mereka juga menuntut agar kerusakan di Gaza segera diperbaiki. Sejak dibombardir Israel selama 50 hari, Jalur Gaza luluh lantak.
Di tempat terpisah, pemerintah Mesir berencana merobohkan 1.200 rumah di perbatasan antara negara mereka dengan Gaza dan Israel. Mereka meminta penduduk segera menyingkir sebelum rumah mereka dihancurkan. Sejauh ini, baru 200 keluarga yang mau menerima kompensasi dan meninggalkan rumahnya. Sementara itu, sekitar 680 orang lainnya masih bertahan.
Sumber dari militer Mesir menyebutkan, mereka telah selesai menyurvei rumah-rumah yang akan dirobohkan itu. Letaknya 500–1.000 meter dari perbatasan Gaza. Pemerintah Mesir ingin memperluas zona pertahanan mereka dengan merobohkan rumah-rumah tersebut. Selain itu, untuk menghabiskan terowongan-terowongan ilegal yang dibuat penduduk di area perbatasan. Penduduk Gaza biasa memanfaatkan terowongan rahasia untuk bisa memasuki Mesir maupun Israel dan membeli kebutuhan mereka sehari-hari. (YNetNews/PressTV/sha/c23/tia)