Warga Sipil Naik Hercules, Bukti Pulau Terluar Dicueki
PEKANBARU - Anggota DPR RI asal Riau, Marsiaman Saragih, ikut berduka dengan banyaknya korban jatuhnya Hercules C-130, yang berasal dari warga Riau dan Kepri. Menurutnya, inilah bukti bahwa transportasi udara di dua provinsi ini masih sangat parah. Sehingga belum bisa mengandalkan pesawat komersil.
''Memang tranportasi udara di provinsi ini masih parah. Kita sudah 70 tahun merdeka tapi masih jauh dari kata bagus,'' ucapnya.
Agar hal yang sama tidak terulang kembali, pemerintah pusat kata Marsiaman, harus lebih memperhatikan masyarakat yang tinggal di kawasan pulau terluar. Seperti yang dimiliki Riau dan Kepri.
''Seharusnya lapangan terbang perintis seperti Japura itu harus difungsikan kembali. Dumai juga dan di Pasir Pengarain dibuka saja untuk publik,'' ungkapnya.
Politisi PDIP itu berpendapat, Pemerintah Provinsi Riau tidak usah mengadakan atau membeli maskapai sendiri, karena akan menjadi angkutan gratis bagi para oknum pejabat.
''Gak usah beli sendiri pesawat, nanti bernasib seperti Riau Airlines. Pejabat semuanya mau naik gratis. Gimana gak bangkrut, sementara biaya perawatan pesawat besar,'' ujar anggota Komisi III DPR RI itu.
''Cukup dibenahi dan ditambah bandaranya, pasti pengusaha yang bergerak di bidang transportasi udara juga tertarik membuka rute,'' urainya.
Dia mengajak bahwa semua perwakilan yang berada di pusat harus lebih proaktif memperjuangkan nasib Riau ke depannya.
''Kita kan disini (DPR RI asal Riau) kan banyak, jadi harus bersuara jangan diam saja. Kita kan dipilih rakyat khususnya Riau, jadi kuncinya kita harus kompak,'' tuturnya.
Selain itu, pemerintah daerah baik provinsi maupun pemerintah kabupaten juga harus lebih proaktif untuk memberi informasi yang jelas. Menurutnya selama ini komunikasi antara pemerintah daerah dengan perwakilan di senayan sangat kurang bahkan tidak ada sama sekali.
''Iya harus bersinergilah, pemerintah provinsi atau kabupaten lebih banyak berkomunikasi dengan kita agar kita tau apa saja yang dibutuhkan, gak usah terlalu formal, biasa saja tapi terarah. Tapi kan selama ini tidak ada,'' ingatnya.
''Anehnya lagi, kita mau menawarkan bantuan ke sebuah daerah, berkali-kali saya hubungi Bupati setempat tetapi malah tidak diangkat,'' kesalnya. (c/Kho/yus)